Oki Rengga mewarisi darah panas ibunya: Ibuku pernah ingin memenggal kepala seseorang.

Rabu, 8 Januari 2025 – 21:33 WIB

Jakarta – Oki Rengga Winata terkenal mudah emosi. Komika, mantan pesepakbola, bahkan sempat cekcok dengan beberapa orang.

Baca juga:

7 cara menghilangkan uban secara alami dan efektif! Kembalikan keindahan rambut Anda

Salah satu kejadiannya adalah keributan yang terjadi saat konvoi membawa jenazah Babe Cabita ke masjid. Emosi Oki Rengga sedang paling buruk, tiba-tiba ia mendengar klakson dan melewati sedan itu.

Sambil membawa peti mati tersebut, Oki Rengga segera menghampiri mobil tersebut. Kisah ini langsung menyebar di jejaring sosial.

Baca juga:

Dengan mengenali penyebab migrain, IDI Gerung memberikan informasi pengobatan yang tepat.

Saat sesi podcast di Podkesmas, Oki mengaku kepada Reng bahwa dirinya mudah emosi bahkan tak segan-segan menantang orang lain untuk berkelahi. Salah satu anggota Agak Laen mengaku mewarisi darah panasnya dari ibunya.

Babe Cabita dan Oki Rengga.

Baca juga:

Di Muba, Sumatera Selatan, seorang pria gegar otak meninggal dunia setelah ditembak di bagian kepala oleh OTK dalam genangan darah.

Jadi darah panas ibu saya seperti Dayak karena ayah saya orang Jawa, kata Oki pada Rabu, 8 Januari 2025 seperti dikutip dari YouTube Podkesmas.

Oki bercerita tentang masa ketika ibunya menunjukkan keberanian dan hampir membunuh pemimpin sebuah organisasi masyarakat (Ormas). Diketahui, ibunda Oki juga merupakan ketua serikat pekerja di sebuah perusahaan kelapa sawit.

Ketua ormas tersebut membentuk serikat buruh baru dan menjadi ketuanya. Dia kemudian mengorganisir demonstrasi dengan anggota organisasi Ibu Oki.

“Kalau mau protes dan tidak melarang, ibu saya setuju. Tapi yang ikut demo tidak diurus lagi, begitu kata ibu saya,” kata Okki.

Demonstrasi berlangsung damai karena tidak ada buruh yang ikut serta dalam demonstrasi tersebut. Kemudian, pemimpin baru organisasi akar rumput menjadi gelisah dan pergi ke rumah Oki Renga.

Oki Rengga ingat betul posisi duduk pemimpin akar rumput dan orang tuanya. Orang tua Oki duduk bersebelahan, dan Oki, pimpinan organisasi masyarakat, duduk di sebelah kiri ibunya.

Dari dalam kamar, Oki melihat parang panjang disimpan di belakang tubuh ibunya. Bagi Oki, ini akan menjadi akhir hidup pemimpin ormas tersebut.

“Cukup kawan,” kata Oki pada Reng dalam hati.

Dalam pertemuan tersebut, pimpinan ormas tersebut terus tersedak keras. Saat menjabat sebagai pemimpin organisasi akar rumput, ia menuduh Ibu Oki mencegah para pekerja melakukan demonstrasi, sekaligus memperingatkan mereka untuk tidak melakukan demonstrasi lagi.

“Aku tidak akan berhenti pada apapun,” kata ibu Oki.

Pimpinan organisasi publik masih terus mengeluh. Bu Oki segera mengeluarkan senjatanya untuk membungkam pemimpin akar rumput tersebut.

“Aku akan memotong kepalamu menjadi dua di sini, dan kamu akan mati jika aku di sini. Aku bilang kamu menyerang rumahku, aku tidak akan masuk penjara,” kata ibu Oki sambil memegang bulu panjang padanya. kepala. pimpinan organisasi publik.

Pemimpin organisasi publik langsung marah. Kemudian dia meraih salah satu lengan ibu Okki, seolah memohon agar kepalanya tidak dipenggal.

Halaman selanjutnya

Ketua ormas tersebut membentuk serikat buruh baru dan menjadi ketuanya. Dia kemudian mengorganisir demonstrasi dengan anggota organisasi Ibu Oki.

Jelang laga melawan Malut United, pelatih Madura United mengatakan, kedatangan pemain baru akan memberikan efek positif bagi tim.



Sumber