Kamis, 9 Januari 2025 – 00:04 WIB
depok, VIVA – Pemberitahuan Sandi Butar Butar bukan pegawai honorer Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok telah diterima pada 31 Desember 2024. Sandi menerima surat itu melalui jasa pos.
Baca juga:
Kata sandi untuk membongkar luka ketika Anda menjadi petugas pemadam kebakaran veteran: membuat laporan tentang pekerjaan Anda, supervisor tinggal menandatanganinya
Sandi pun mendapat Surat Izin Kerja yang dikeluarkan DPKP Kota Depok pada 2 Januari 2025. Surat yang diterima Sandi menyebutkan dirinya mulai bekerja pada 10 November 2015 hingga 31 Desember 2024.
Dalam surat tersebut disebutkan alasan hengkang karena kontrak tidak diperpanjang. Surat tersebut ditandatangani oleh Plt Kepala Pengendalian Operatif (PO) DPKP Depok Tesi Haryati.
Baca juga:
Sandi, pegawai Damkar Depok, mengaku kontrak kerjanya belum diperpanjang: Saya tetap bekerja meski sakit
“Surat itu dikirim melalui pos. Padahal saya baru piket pada 31 Desember 2024, kata Sandi, Rabu, 8 Januari 2025.
Baca juga:
Tak hanya Sandi, dua veteran lain dari Dinas Pemadam Kebakaran Depok juga turut dipecat
Sandi mengaku tidak menerima komunikasi dari manajemen sebelum pemutusan kontrak kerjanya. Ia mengumumkan dipanggil manajemen pada 31 Desember 2024. Padahal dia baru saja keluar dari piket
“Tidak. Pesan pertama tanggal 31 Desember. Saya keluar dari piket. Saya dipanggil ketika keluar dari piket. Tapi tidak ada surat melalui Danru. Karena tanggal 31 itu tanggal merah dan saya keluar dari piket. 31 -pada tanggal tersebut hari saya pergi ke pasar untuk membeli kerang dan membeli ayam untuk dipanggang untuk tiga kelompok “Hubungi aku, kamu tidak bisa melakukan itu,” katanya.
Kemudian pada tanggal 7 Januari 2025, setelah hendak berlibur, beliau menghampiri salah satu kepala departemen. Sandi mempertanyakan nasib kontrak kerja tersebut.
“Aku telpon salah satu Kasi. Kakak mau ngomong atau gimana? Katanya aku disuruh ketemu sama Bu Tesi. Kemarin akhirnya aku ketemu. Aku ke Mako, tanya, bahkan ke kepala dari UPT, dia bilang dia mengirim surat itu ke rumah.
Mendapati surat itu dikirim melalui layanan pos, Sandy membukanya. Ia kaget membaca isi surat itu.
“Iya, belum dibuka. Ya begitulah yang terjadi saat saya melihatnya,” tutupnya.
Halaman selanjutnya
Kemudian pada tanggal 7 Januari 2025, setelah hendak berlibur, beliau menghampiri salah satu kepala departemen. Sandi mempertanyakan nasib kontrak kerja tersebut.