Penerima lebar San Francisco 49ers Ricky Pearsall menawarkan perspektifnya tentang penembakan di dada saat percobaan perampokan bersenjata tahun lalu.
Pearsall, 24, dirawat di rumah sakit setelah penembakan pada Agustus 2024 di Union Square San Francisco, ketika seorang anak laki-laki berusia 17 tahun mencoba merampok bintang sepak bola itu dengan todongan senjata.
“Saya tidak tahu bagaimana dia tumbuh dewasa, jadi saya tidak bisa menilai dia sebagai seseorang hanya berdasarkan satu tindakan kekerasan seperti sebuah kejahatan,” kata Pearsall kepada wartawan, Senin, 6 Januari. melarang dia melakukan itu pada orang lain. Saya tidak pernah ingin hal itu terjadi.”
Pearsall menambahkan: “Tetapi bagi saya ini tentang kemampuan memaafkan dia. Saya harus bisa memaafkan dia karena telah melepaskan beban itu dari dada saya.”
Tiga hari setelah penembakan, seorang remaja yang tidak disebutkan namanya didakwa melakukan percobaan pembunuhan sehubungan dengan insiden tersebut. Tersangka, yang masih ditahan, juga didakwa melakukan perampokan tingkat dua dan penyerangan dengan senjata api semi-otomatis.
“Suatu saat, saya ingin berbicara dengan anak itu,” kata Pearsall. “Saya pikir akan sangat bagus jika saya bisa mempengaruhinya dengan cara tertentu, dan saya tentu saja bersedia melakukan itu.”
Pearsall dirawat di rumah sakit dalam kondisi “serius tapi stabil” setelah penembakan. Dia dibebaskan keesokan harinya.
“Perkelahian pun terjadi antara Tuan Pearsall dan tersangka dan tersangka melepaskan senjatanya, mengenai Tuan Pearsall dan tersangka,” kata Sersan Polisi San Francisco. Bill Scott dalam sebuah pernyataan setelah kejadian itu. “Kekerasan seperti ini tidak dapat ditoleransi di kota kami, dan kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk bekerja sama dengan Jaksa Wilayah Brooke Jenkins untuk memastikan keadilan ditegakkan dalam masalah ini.”
Disusun oleh 49ers dengan pilihan keseluruhan ke-31 di NFL Draft 2024, Pearsall melewatkan enam pertandingan pertama tim musim ini karena cedera. Dia melakukan debut NFL pada 20 Oktober 2024, tepat 50 hari setelah dia ditembak.
“Itu berarti segalanya,” kata Pearsall kepada wartawan setelah pertandingan. “Tentu saja, semua perjuangan yang saya lalui beberapa bulan terakhir, sungguh luar biasa bisa kembali ke sana bersama teman-teman saya.”
Dia melanjutkan: “Pada akhirnya ketika hal itu pertama kali terjadi, hal pertama yang saya pikirkan adalah orang-orang di ruang ganti dan para pelatih, seluruh staf, dan mereka melakukan pekerjaan yang baik dalam mendukung saya. Saya memastikan bahwa saya bangun dan itu adalah kebahagiaan besar bagi saya.