Juru Bicara PDIP Efandi menuding Simbolon meminta Megawati mundur usai bertemu dengan Jokowi

Kamis, 9 Januari 2025 – 08:25 WIB

Jakarta – Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli menanggapi pernyataan mantan politikus PDIP Affendi Simbolon yang menyebut perlu ada reformasi di tubuh DPP PDIP, termasuk posisi Ketua Umum.

Baca juga:

Menurut Affendi Simbolon, tidak ada intervensi yang dilakukan Jokowi terkait status tersangka Hasto.

Pernyataan itu disampaikan Guntur, Efandi karena pertemuannya dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini.

Effendi Simbolon baru bertemu dengan Jokowi, mungkin karena pertemuan keduanya saat keduanya memecat PDI Perjuangan, kata Guntur kepada wartawan, Kamis, 9 Januari 2025.

Baca juga:

Elite PDIP Jamin Jangan Kabur, Tiap Hari Datang ke Kantor DPP

Ketua Umum PSBI, Efandi Simbolon (istimewa/VIVA).

Foto:

  • VIVA.co.id/BS Putra (Medan)

Dia merujuk pada pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang pihak yang ingin membubarkan partai. Menurut Guntur, penetapan Sekjen PDIP Hasto Christianto sebagai tersangka KPK merupakan upaya menekan Megawati agar mundur.

Baca juga:

KPK Cari Rumah Hasto, Elit PDIP Sebut “Aspek Debat dan Dramatisasi”.

“Jadi apa yang dikatakan Bu Megawati pada 12 Desember bahwa ada pihak yang mencoba mengacau (mengganggu) partai itu benar. Jadi kita semakin yakin bahwa itu adalah ‘perintah politik’ untuk menetapkan Sekjen sebagai tersangka dan memaksa Ibu Megawati mundur. pintu masuknya,” kata Guntur.

“Makin jelas siapa yang mau campur tangan partai, makin licik cara-caranya, ‘snabok nyilih kol’ yang menghajar tangan-tangan pinjaman. Ada yang memanfaatkan KPK untuk menyerang PDI Perjuangan,” imbuhnya.

Affendi Simbolon mengomentari status Sekjen PDIP Hasto Cristianto yang berstatus KPK. Effendi mengatakan, status tersangka Hasto merupakan petaka bagi PDIP.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Foto:

  • VIVA.co.id/Terima kasih Inspirasi Fatahillah

Saya juga khawatir, ini bencana besar bagi partai saya yang sudah lama saya ikuti, kata Efandi di Kementerian Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2025.

Dia menilai, perlu ada pembaharuan di lingkungan DPP PDIP setelah Hasto ditetapkan sebagai tersangka. Effendi menegaskan, jabatan Ketum PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri juga harus diperbarui.

Menurut dia, jabatan yang diperbarui tidak hanya Sekjen, tapi juga Ketua Umum Partai Rakyat Demokrat.

“Iya semua perlu diupdate, bahkan mungkin sampai ke ketua umum, tidak hanya setingkat sekjen saja ya, sudah waktunya, sudah waktunya update secara menyeluruh,” sambung mantan anggota DPR itu. Indonesia. DPR.

Effendi menyebut persidangan terhadap Hasto sangat buruk. Ia menegaskan, partai politik tidak boleh menjadi milik perseorangan karena harus bertanggung jawab kepada publik.

“Karena berujung kematian, semua pemimpin harus mundur, partai bukan milik perseorangan, partai diatur dalam UU Partai Politik. Oleh karena itu, akuntabilitas kepada publik harus tinggi. Itu perlu,” ujarnya.

Baginya, mundurnya Megawati sebagai Ketum PDIP merupakan bentuk pertanggungjawaban kasus Hasto.

“Seharusnya beliau mundur! Sebagai bentuk tanggung jawab. Ini persoalan hukum yang serius. Bukan hanya persoalan etik, tapi hukum,” jelas Efandi.

“Ya, harusnya seperti perdana menteri Kanada yang mengundurkan diri dan mengatakan dia hanya ingin pergi ke negara bagian ke-51, Korea,” imbuhnya.

Halaman selanjutnya

“Makin jelas siapa yang mau campur tangan partai, makin licik cara-caranya, ‘snabok nyilih kol’ yang menghajar tangan-tangan pinjaman. Ada yang memanfaatkan KPK untuk menyerang PDI Perjuangan,” imbuhnya.

Momen Prananda dan Hasto mendampingi Megawati di acara peluncuran HUT ke-52 PDIP



Sumber