Agar petani tebu dapat merasakan manisnya masa depan, Kementerian Pertanian melalui Program tersebut "MANIS" Mengupayakan swasembada gula nasional

Rabu, 20 November 2024 – 19:11 WIB

VIVA – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas tebu dalam rangka percepatan swasembada gula nasional.

Baca juga:

Mentan bersama Kapolri dan Panglima TNI mencanangkan Program Swasembada Pangan

Sesuai instruksi Presiden Prabowo, Menteri Koordinator Pangan Percepatan Swasembada Gula Nasional dan MANIS (Swasembada Gula Nasional) bertempat di PG dalam pidato peluncuran programnya. Kabupaten Jatiroto Lumajang, Zulkifli Hasan menyampaikan swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

“Awalnya dikatakan empat tahun yakni 2028, saya ditanya wartawan dalam situasi yang berbeda-beda, kalau kita bekerja seperti ini, kita satu tim, tidak boleh ada ego industri, kita adalah diri kita sendiri. mari kita ambil. Kita tidak membutuhkan empat tahun ketika tiga tahun sudah cukup untuk makanan. Kalau kita satu tim, kalau kita saling dukung, kalau kita punya visi yang sama, tugas yang sama, jika kita bekerja sama, Insya Allah kita akan berhasil, kata Zulkifli.

Baca juga:

DPR meminta polisi mengusut petugas dinas pertanian yang diduga bertani di Maros

Zulkifli mencontohkan, semakin banyak orang yang menanam, maka semakin banyak orang yang menanam dan mendapat keuntungan lebih banyak. Juga mengoptimalkan lahan dan benda yang ada dengan menggunakan teknologi.

Baca juga:

Menteri Koordinator Pangan telah menegaskan bahwa importir susu harus menerima produksi lokal, dan menghadapi sanksi jika menolak.

“Kedepannya kita akan mengembangkan lahan baru di Merauke, jadi saya berharap pengembangan tebu, jagung, dan padi bisa selesai pada tahun 2028. Perlu diciptakan atau pemutakhiran varietas benih yang sesuai untuk segala kondisi dengan menggunakan teknologi canggih. “Yang penting bisa bermanfaat bagi petani, sehingga minat dan gairah petani untuk mengembangkannya semakin meningkat,” kata Zulkifli lagi.

Selain itu, CEO Holding PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Muhammad Abdul Ghani menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut.

“Alhamdulillah tahun ini bisa omzet sekitar satu triliun dengan keuntungan sekitar 600 miliar. Hal ini merupakan prestasi yang didukung oleh pemerintah, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian. “Kami mohon dukungan Pak Menko untuk mencapai tujuan swasembada konsumsi gula. Padahal, ambisi kami adalah pada tahun 2028 kita akan mencapai swasembada tersebut.

Ghani mengatakan, dalam empat tahun lagi, pihaknya akan bertindak dengan dukungan kementerian dan lembaga.

“Kedepannya kami akan berusaha membantu penyediaan pupuk dan permodalan dengan memperbaiki dan memperkuat ekosistem tebu atau e-Tera dengan program MAKMUR dan juga membantu petani meningkatkan produksi dan produktivitas tebu. “Kami juga sudah bekerja sama dengan Ditjen Perkebunan untuk mengajak generasi muda menjadi garda terdepan dan terjun di bidang pertanian tebu, alhamdulillah peminatnya sangat besar dan mereka tertarik serta mau. industri perkebunan tebu,” tambah Ghani.

Ghani juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertanian dan Dirjen Perkebunan atas dukungannya selama ini.

“Saya berharap kedepannya kita bisa lebih banyak bekerjasama, khususnya dalam meningkatkan produktivitas petani tebu,” kata Ghani.

Sesaat setelah acara Kick Off Program Manis yang bertujuan untuk Swasembada Gula Nasional, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Vidarto mengajak instansi terkait berkomitmen mendukung program percepatan swasembada konsumsi gula.

“Saya mengajak seluruh perusahaan pemerintah dan swasta untuk bekerja keras dalam program akselerasi untuk mencapai tujuan swasembada konsumsi gula pada tahun 2028,” ujarnya.

Heru mengatakan, ke depan pemerintah akan melaksanakan beberapa program nasional yakni peningkatan produksi, peningkatan produktivitas mutu tebu dan gula pasir, dengan target minimal rendemen tebu 80 ton/ha dan rendemen 8%. Pemerintah mengajak seluruh perusahaan untuk memperkuat sinergi gula nasional. Strategi yang dilakukan pemerintah dan BUMN untuk mempercepat program ini antara lain aktivasi dengan memperkuat ekosistem tebu; pengaktifan wilayah HGU PTPN melalui keunggulan operasional berbasis mekanisasi dan digitalisasi; konversi, kehutanan dan perluasan wilayah selat; serta meningkatkan kinerja pabrik gula.

Kegiatan ini dalam rangka melaksanakan instruksi Menteri Pertanian Andi Amran Suleiman. Ia berharap Indonesia mencapai swasembada konsumsi gula pada tahun 2028, dan swasembada gula konsumsi dan industri pada tahun 2030.

“Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, kita harus bekerja sama agar ketersediaan dan stabilitas produk tebu serta kebutuhan gula Indonesia dapat terkendali dengan baik, yang pada gilirannya akan berdampak pada kesejahteraan petani,” harap Mentan.

“Kami berharap seluruh pabrik gula sepakat untuk memenuhi target produksi gula konsumsi pada tahun 2028 sehingga dapat mengurangi impor gula mentah untuk menutupi kekurangan gula kristal putih yang terjadi saat ini,” kata Heru.

Halaman berikutnya

“Alhamdulillah kami bisa meraup omzet sekitar satu triliun dengan keuntungan sekitar 600 miliar pada tahun ini. Hal ini merupakan prestasi yang didukung oleh pemerintah, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian. “Kami mohon dukungan Pak Menko untuk mencapai tujuan swasembada konsumsi gula. Padahal, ambisi kami adalah pada tahun 2028 kita akan mencapai swasembada tersebut.

Beras gogo bisa menjadi alternatif



Sumber