Jumat, 10 Januari 2025 – 07:04 WIB
VIVA – Dalam sebuah berita yang mengerikan, seorang ilmuwan Austria-Amerika bernama Heinz von Foerster, seorang profesor di Universitas Illinois, mengejutkan dunia dengan prediksinya bahwa akhir dunia akan terjadi tahun depan.
Baca juga:
Ini adalah suhu bulan ini
Ilmuwan ini diketahui menggunakan matematika kompleks untuk memprediksi apa yang akan terjadi jika umat manusia menghindari bencana besar, membangun masyarakat dunia yang kooperatif, dan mengembangkan teknik yang akan menciptakan persediaan makanan tanpa batas.
Baca juga:
Penduduk bumi akan berteriak sepanjang tahun 2024
“Populasi dunia akan terus bertambah tanpa batas waktu hingga mencapai titik kritis yang akan menyebabkan populasi cerdas menghancurkan dirinya sendiri.” Tulis di deskripsi konten Instagram @ahquoteDiposting oleh VIVA pada Jumat, 10 Januari 2025.
Seorang ilmuwan bernama Foerster menyatakan bahwa pertumbuhan populasi yang pesat merupakan tanda adanya bahaya besar, yang bahkan teknologi pangan terbaik pun tidak dapat mengimbanginya.
Baca juga:
Pada Malam Natal, pembawa pesan Bumi berada paling dekat dengan Matahari
Selain itu, ia menegaskan permasalahan ini tidak hanya dipengaruhi oleh kekuatan alam, tetapi juga kekuatan sosial yang semakin mendominasi kehidupan manusia. Besar kemungkinan peristiwa ini akan menimbulkan peristiwa yang sangat berbahaya.
Berdasarkan perhitungan ilmiah yang dilakukan, Foerster menetapkan Jumat 13 November 2026 sebagai puncak kehancuran. Pada hari itu, jumlah penduduk akan menjadi tidak terbatas dan berkontribusi terhadap memburuknya situasi, yang berujung pada kehancuran.
Akibat kabar mengejutkan tersebut, banyak netizen Indonesia yang mengutarakan pendapatnya di media sosial. Ada yang menganggap itu hanya lelucon, ada pula yang menganggap itu hanya sensasi belaka.
“Berapa tahun lagi kita ingin menjadi lulusan kiamat?” tulis komentar netizen saat mengunggah.
– Tak usah bercanda pak, anda bukan tuhan, walaupun atheis pun tidak bisa pak, orang tahu kapan kiamat akan tiba. seru netizen lain di komentar yang sama.
Apapun kebenarannya, pernyataan Heinz von Foerster merupakan pengingat bahwa Bumi dan kehidupan di dalamnya tetap rentan terhadap perubahan besar di alam semesta.
Halaman selanjutnya
Akibat kabar mengejutkan tersebut, banyak netizen Indonesia yang mengutarakan pendapatnya di media sosial. Ada yang menganggap itu hanya lelucon, ada pula yang menganggap itu hanya sensasi belaka.