Jumat, 10 Januari 2025 – 18.46 WIB
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia buka suara soal aksesi resmi Indonesia ke BRICS dan kemungkinan jual beli minyak dengan negara BRICS lain seperti Rusia.
Baca juga:
Bahlil Muhammadiyah menjamin akan mengelola eks tambang Adaro di Kalimantan Selatan
Bahlil tak menampik adanya kemungkinan pemerintah membuka kemungkinan impor minyak dari Rusia.
Menurutnya, sebagai negara yang menganut prinsip politik bebas aktif, Indonesia diperbolehkan bekerja sama dengan negara mana pun asalkan tidak melanggar aturan.
Baca juga:
Bahlil mengatakan gaji pekerja proyek hilir lebih tinggi sehingga bisa meningkatkan pendapatan per kapita RI.
“Kalau kita membangun dengan BRICS dan ada peluang mendapatkan minyak dari Rusia, kalau sesuai aturan dan tidak ada masalah kenapa tidak,” kata Bahlil di kantor Kementerian ESDM Jakarta. . , Jumat, 10 Januari 2025.
Baca juga:
Putin minta bertemu, Donald Trump: Kami sedang bersiap
Ia mencatat, hal seperti itu tidak hanya berlaku ketika Indonesia bergabung dengan BRICS. Sebab, situasi yang sama juga terjadi ketika Indonesia bergabung dengan blok ekonomi internasional lainnya.
Sepanjang, lanjut Bahlil, langkah tersebut bertujuan untuk membawa manfaat ekonomi bagi Indonesia. Hal ini serupa dengan langkah Indonesia sebelumnya untuk menjadi anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
“Ini semua peluang yang menguntungkan Indonesia, terlepas dari bergabungnya BRICS atau OECD, saya kira tidak ada masalah,” ujarnya.
Halaman selanjutnya
Sumber: VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya