Sabtu, 11 Januari 2025 – 00:44 WIB
Jakarta, VIVA- Politisi senior PDIP Amir Moeis menyebut Megawati Soekarnoputri masih layak menjabat Ketua Umum PDIP. Begitu pula dengan Hasto Cristiano yang masih terlihat sebagai Sekretaris Jenderal partai yang berlambang banteng berparuh putih itu.
Baca juga:
Megawati Tantang Langsung Penyidik KPK AKBP Rossa: Kemari Jangan Jadi Penakut!
Menurut Amir, hingga saat ini belum ada sosok yang mampu menggantikan Megawati sebagai nahkoda kapal besar PDIP.
“Kalau ada yang mau menggantikannya, harus sama mumpuninya dengan Bu Mega dan sementara saya melihat Bu Mega masih bisa,” kata Amir kepada wartawan di sekolah partai DPP PDIP, Lenteng Agung. Jakarta Selatan, Jumat malam, 10 Januari 2025.
Baca juga:
Megawati Bahagia Menangkan Pilka PDIP Jakarta: Saya Akan Tunjukkan Silatnya!
Mantan anggota DPRK ini juga meyakini Megawati akan berperan besar dalam menjaga keutuhan NKRI meski tak menjabat sebagai Presiden ke-5 RI.
Baca juga:
Menurut cerita Megawati, Bung Karno lebih sedih dibandingkan Ahok
“Tidak menikmati hiruk pikuk bunga reformasi, dan sebagainya. Tapi kami akan mengurusnya, tambahnya.
Dalam pidato politik berdurasi lebih dari tiga jam dalam rangka HUT ke-52 PDIP, Mega menceritakan sejarah politik tiga era. Ketika para pendiri negara seperti Hatta, Sjahrir, dan Agus Salim serta ayahnya, Soekarno, berusaha menjadikan Indonesia sebagai negara yang emansipasi dan berkepribadian kuat. Kemudian bermula pada masa Orde Baru, ketika Soekarno diisolasi secara politik di Istana Bogor. Lalu saat ini dengan dibentuknya Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dibentuk untuk urusan administrasi publik dan penegakan hukum.
Sementara itu, Emir memanggil Hasto ke tempat berlabuhnya kapal yang dinahkodai Megawati. Ia menilai Hasto berperan penting dalam memastikan kapal besar NKRI tidak terjerumus pada pengaruh buruk seperti kapitalisme, neoliberalisme, atau komunisme.
“Karena Pak Hasto adalah jangkar pendamping ibu. Ibu adalah nahkoda, bukan hanya jangkar partai, tapi juga menjaga kapal NKRI agar tidak terbalik, kata politikus asal Kalimantan Timur ini.
Meski Hasto kini tengah tersangkut sengketa hukum kasus yang melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun emir tetap menilai Hasto layak memimpin partai tersebut. Ia bahkan membandingkannya dengan Nelson Mandela, yang terus memimpin Afrika Selatan keluar dari penjara meski dituduh melakukan sabotase dan berencana menggulingkan pemerintah.
“Pak Hasto harusnya tetap menjadi Sekjen. Kalau kita dalam keadaan buruk, misalnya dia ditangkap, dia tetap bisa jadi Sekjen. Bahkan Nelson Mandela yang keluar dari penjara bisa memimpin Republik Afrika Selatan, kenapa kita tidak? – dia menambahkan.
Halaman selanjutnya
Sementara itu, Emir memanggil Hasto ke tempat berlabuhnya kapal yang dinahkodai Megavati. Ia menilai Hasto berperan penting dalam memastikan kapal besar NKRI tidak terjerumus pada pengaruh buruk seperti kapitalisme, neoliberalisme, atau komunisme.