Ternyata bukan sekedar buahnya, melainkan makna mendalam jeruk dalam perayaan Imlek

Sabtu, 11 Januari 2025 – 05:30 WIB

Jakarta – Tahun Baru Imlek semakin dekat yang jatuh pada tanggal 29 Januari 2025, saatnya mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut hari baru. Tahun Baru Imlek 2025 merupakan Tahun Ular Kayu dan diyakini sebagai masa perubahan positif.

Baca juga:

Kerap meramaikan perayaan Imlek, itulah makna dan kisah budaya barongsai.

Biasanya saat perayaan Imlek, banyak sekali hidangan wajib yang tersaji di meja untuk menyambut tamu dan kerabat di rumah. Salah satunya adalah jeruk yang merupakan buah keberuntungan. Mengapa jeruk menjadi makanan wajib saat Imlek dan apa maksudnya? Berikut penjelasannya dari berbagai sumber.

Sejarah jeruk dalam perayaan Imlek

Baca juga:

Rayakan Tahun Baru Imlek dengan membuat 4 makanan lezat ini sendiri di rumah

Gambar jeruk mandarin saat Tahun Baru Imlek

Kehadiran buah jeruk di Tahun Baru Imlek memiliki sejarah yang panjang. Setidaknya sejak Dinasti Qing, orang tua Tiongkok telah meletakkan buah-buahan seperti jeruk mandarin, leci, kesemek, atau kesemek di bawah bantal mereka bersama dengan amplop merah berisi uang untuk mengusir monster, seperti dalam cerita rakyat makan Setelah bangun keesokan paginya, anak-anak memakan buah tersebut.

Baca juga:

Dibuka! Giselle bilang ada yang spesial di Imlek, siapa?

Simbol keberuntungan

jeruk mandarin

Ada banyak penjelasan mengapa jeruk mandarin dianggap membawa keberuntungan, sebagian besar terkait dengan pengucapannya. Ada yang mengatakan bahwa pengucapan buah (ju) dalam bahasa Mandarin mirip dengan kata “semoga beruntung” (ji). Yang lain menunjuk pada pengucapan Kanton (gam), yang sama dengan kata untuk emas. Selain itu, warna jeruk yang berwarna emas kemerahan dan berbentuk bulat juga banyak digunakan sebagai simbol keberuntungan.

Meningkatkan kesuburan

Saat berkunjung ke rumah pengantin baru, disarankan untuk membawa dua buah jeruk mandarin yang masih memiliki batang dan beberapa daun. Tak hanya menjadi indikator kesegaran, tapi juga melambangkan keberuntungan dalam kesuburan pasangan.

Tradisi jeruk di berbagai negara

Di Tiongkok selatan, jeruk diberikan saat Tahun Baru Imlek, sebuah tradisi yang dianut oleh negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia dengan populasi etnis Tionghoa yang besar. Jeruk mandarin ditukarkan secara berpasangan, biasanya angka genap dianggap keberuntungan dan angka ganjil dianggap sial. Jeruk yang batang dan daunnya masih menempel mempunyai simbolisme tambahan berupa umur panjang dan kesuburan.

Saat Tahun Baru Imlek di Jepang, jeruk mandarin sering dimasukkan ke dalam kue beras (kagami mochi). Meskipun secara tradisional diberi topping jeruk pahit yang disebut Daidai, jeruk ini biasanya diganti dengan mikan, jenis lain dari jeruk mandarin yang biasanya lebih manis.

Sedangkan di Korea Selatan, buah ini tidak begitu erat kaitannya dengan Tahun Baru Imlek seperti di negara tetangga. Namun kecintaan masyarakat terhadap jeruk mandarin sangat tinggi karena buah ini biasanya dikaitkan dengan kemewahan dan dibeli sebagai oleh-oleh serta dinikmati sepanjang tahun.

Halaman selanjutnya

Meningkatkan kesuburan

Halaman selanjutnya



Sumber