Sayangnya, seorang pria di Bekasi diperas saat memesan kencan open BO: dia mengira dia perempuan, tapi ternyata waria.

Sabtu, 11 Januari 2025 – 15:00 WIB

Nyonya, VIVA – Polisi tengah mengusut kasus pemerasan yang melibatkan pria berinisial FH yang bertemu pelaku melalui aplikasi chat online dan menjadi korban. Peristiwa itu terjadi di kawasan Margajaya, Kota Bekasi, Bekasi Selatan.

Baca juga:

4 polisi kembali mencoba kasus DWP, berikut daftarnya

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kompol Ade Ari Syam Indradi mengatakan, korban melaporkan kejadian tersebut ke Metro Bekasi untuk ditindaklanjuti. Korban melaporkannya dan kasusnya sedang kami dalami, kata Ade Ari dilansir Antara, 11 Januari 2025.

Baca juga:

14 Anggota Polisi Didisiplinkan Aturan Etika dalam Kasus Pungli DWP, Ini Daftarnya

Kronologi kejadian

Peristiwa itu bermula pada Jumat, 10 Januari 2025 sore, sekitar pukul 17.45 WIB. FH bertemu pelaku melalui aplikasi chat online. Percakapan ini berlanjut hingga keduanya menyepakati harga untuk seks.

Baca juga:

Beberapa polisi kasus DWP berusia 5 dan 8 tahun dipecat lagi

Setelah kesepakatan tercapai, FH akan diajak bertemu di lokasi yang disepakati. Namun sesampainya di tempat kejadian perkara (TCP), korban mengetahui bahwa pelaku adalah seorang waria. Lalu entah dari mana, penjahat tersebut mengambil tas FX dan menyerahkannya kepada sesama penjahat.

Tas hasil curian dikembalikan kepada korban, namun isinya kosong. FH kehilangan dua ponsel dan satu kartu SIM di dalam tas. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian materil yang cukup besar.

Tas korban sudah dikembalikan, namun barang berharga di dalamnya sudah tidak ada lagi, jelas Ade Ari.

Proses penelitian

Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada Sabtu pukul 05.06 WIB. Saat ini, penyidikan kasus tersebut menjadi tanggung jawab Polres Metro Bekasi.

Polisi terus mengumpulkan bukti dan informasi untuk mengetahui modus operandi pelaku dan kemungkinan keterlibatan pihak lain. Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki detail kejadian tersebut untuk membawa pelakunya ke pengadilan.

Ade Ari mengimbau masyarakat berhati-hati dalam menggunakan aplikasi chatting online dan menghindari situasi yang berpotensi membahayakan. “Kami mengingatkan masyarakat untuk waspada dan tidak mudah percaya pada orang yang baru ditemui, terutama melalui media online,” imbuhnya.

Halaman berikutnya

Tas korban sudah dikembalikan, namun barang berharga di dalamnya sudah tidak ada lagi, jelas Ade Ari.

Saat viral, ibu-ibu yang saya ajak bernyanyi semasa kecil memamerkan mobil mewah ini



Sumber