Sabtu, 11 Januari 2025 – 11:02 WIB
palembang, VIVA – Penerapan program makanan bergizi gratis (MBG) di Palembang, Sumatera Selatan, berdampak pada pendapatan para pelaku usaha kantin sekolah. Banyak pedagang di kantin sekolah yang kini mengeluh sepinya pelanggan.
Baca juga:
Saat bertemu dengan Prabowo, Perdana Menteri Jepang mengirimkan tenaga ahli untuk membantu program makanan bergizi gratis
Sejak diperkenalkannya makanan gratis atas inisiatif Presiden Prabowo Subianto, terjadi penurunan omzet pedagang kantin. Meta, salah satu pedagang kantin sekolah di Palembang, mengungkapkan keprihatinannya terhadap peredaran MBG di sekolah.
“Sejak diluncurkannya MBG pada Senin, 6 Januari 2025, barang saya sepi karena saya jualan makanan di sini (di dapur). Anak-anak punya beras, jadi tidak otomatis membeli makanan,” kata Meta, Sabtu . 11 Januari 2025.
Baca juga:
Prabowo: Jepang tertarik membantu program makanan bergizi gratis
Para pedagang khawatir omzetnya menurun akibat MBG. “Pendapatan dari hasil penjualan di kantin sekolah untuk biaya hidup sehari-hari,” keluh Meta.
Meta berharap pemerintah memperhatikan dampak negatif pemberian makanan bergizi gratis ke sekolah. “Ya, kami berharap pemerintah memikirkan nasib kami, para pedagang di kantin sekolah,” harap Meta.
Baca juga:
Terpopuler: PB IDI Waspadai Program MBG, Evaluasi Makanan Bergizi Gratis Setelah Disebut Makanan Sedih
“Mungkin kita bisa ikut terlibat dalam penyediaan makanan, sehingga bisa mendapatkan hasil tambahan,” lanjut Meta.
Sekadar informasi, makanan bergizi gratis dibagikan di 5 sekolah di Palembang yaitu TK Panca Bhakti, SD Negeri 24, SD Negeri 25, SMP Negeri 19 dan SMP Negeri 33 Palembang.
Sementara dapur penyedia makanan yang diperuntukkan untuk menyiapkan makanan bergizi gratis hanya ada tiga, yakni di wilayah Ilir Barat I, Kalidoni, dan Sukarami Palembang.
Halaman berikutnya
Sekadar informasi, makanan bergizi gratis dibagikan di 5 sekolah di Palembang yaitu TK Panca Bhakti, SD Negeri 24, SD Negeri 25, SMP Negeri 19 dan SMP Negeri 33 Palembang.