AS menjanjikan gencatan senjata di Gaza menjelang pelantikan Trump, namun ketidakpastian masih ada

Minggu, 12 Januari 2025 – 11:46 WIB

Washington, DC VIVA – Pada hari Kamis, 9 Januari 2025, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan optimistis yang hati-hati, mengatakan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran di Gaza dan membebaskan sandera dapat dicapai sebelum pelantikan presiden Donald Trump.

Baca juga:

Warga Israel protes di penjara Sde Teiman, menuntut pembebasan dokter rumah sakit Palestina

“Kami pikir hal itu bisa terjadi, tapi bukan tanpa usaha. Seperti yang saya katakan, Brett masih di Doha, dia masih bekerja keras,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan.

Kirby menjelaskan, Presiden AS Joe Biden telah menunjuk Brett McGurk untuk menangani situasi di Timur Tengah.

Baca juga:

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 4.500 orang yang diamputasi, 800 di antaranya adalah anak-anak, disebabkan oleh serangan Israel.

Presiden terpilih Donald Trump

McGurk saat ini berada di ibu kota Qatar, melanjutkan negosiasi untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas.

Baca juga:

Pelapor Khusus PBB: Polandia harus menangkap Netanyahu

“Itulah yang menjadi fokus beliau dan seluruh tim keamanan nasional. Itu adalah sesuatu yang sangat ingin kami lakukan, bukan hanya karena… Anda ingin menyelesaikannya sebelum Anda meninggalkan jabatan, namun karena hal itu perlu dilakukan. Orang-orang ini telah terlalu lama disandera karena setiap hari adalah hari ketidakpastian, hari kesedihan,” tambah Kirby

Kirby mengatakan presiden bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini meskipun banyak tantangan, kerja keras, dan kompromi.

Jumat lalu, delegasi Israel kembali ke Doha untuk melanjutkan perundingan tidak langsung dengan kelompok Palestina Hamas, yang ditengahi oleh Qatar dan Mesir, untuk mencapai kesepakatan penyanderaan dan perdamaian. (semut)

Bendera Israel.

Anak buah Netanyahu merilis peta baru Israel yang mengklaim wilayah Arab, yang dikutuk keras oleh OKI

OKI mengutuk penerbitan peta yang mengakui “hak teritorial bersejarah” Israel atas Palestina dan sebagian besar Yordania, Lebanon, dan Suriah.

img_title

VIVA.co.id

12 Januari 2025



Sumber