Siswa guru hukum belajar di kelas, begitulah sikap orang tua siswa

Sedangkan VIVA – Hariyati, seorang wali kelas terpaksa menyuruh muridnya MI (10 tahun) belajar di lantai kelas karena belum membayar Sumbangan Pengawas Pendidikan (SPP) selama tiga bulan. Hingga saat ini, belum ada yang meminta maaf kepada orang tua siswa.

Baca juga:

Bersemangat: Orang tua siswa diminta menyumbang Rp 2,65 juta untuk makan siang gratis guru

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Swasta Abdi Sukma, Julie Sari beberapa kali menemui ibu MI, Kamelia, dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.

“Tidak ada permintaan maaf, tidak ada permintaan maaf sama sekali. Yang terjadi saat aku pingsan, tidak ada permintaan maaf sama sekali. Aku tetap kasihan pada anakku, tidak ada apa-apa. Entah itu karena malu atau ego. Maaf, terserah.” . kata Kamelia kepada wartawan, Sabtu, 11 Januari 2025.

Baca juga:

Seorang guru hukum yang muridnya viral saat berada di kelas telah dibebastugaskan dari tugas mengajarnya

Kamelia juga melakukan mediasi antara Yayasan Abdi Sukma, SD Swasta Abdi Sukma, Jalan STM, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, dengan perwakilan dari Dinas Pendidikan (Diadik) Kota Medan.

Selain itu, Camelia saat mediasi mengatakan dirinya telah berdamai dengan pihak sekolah terkait kejadian tersebut. Namun, dia tetap menyukai sikap guru kelasnya.

Baca juga:

Anak buah Prabowo membayar SPP siswa SD yang terpaksa belajar di lantai kelas

“Kalau kita gencatan senjata, saya ingin berdamai. Bukan tugas saya yang menghapus video tersebut. Posisi Yayasan dan Dinas Pendidikan berada di tengah-tengah. Untuk memperjelas sekolah ini, saya tahu itu. Saya hanya guru tidak tiba-tiba, terlalu jauh maaf untuk pergi” Camelia menjelaskan.

Camelia merekam video putranya mengunjungi sekolahnya di mana dia dihukum karena duduk di tanah karena tidak membayar biaya sekolah dan video itu menjadi viral. Namun, guru Hariyati bersikeras agar dia merekam video menggunakan ponselnya.

“Aku membuat video itu hanya untuk sekedar mengajar saja, aku tidak mau viral atau membantuku. Karena aku dibantu oleh sekolah ini kan? Tidak membuat sekolah terlihat buruk, bukan” – kata Camelia.

Karena kejadian itu, orang tua siswa ini hanya menyukai persiapan gurunya. Pasalnya Camelia membuat janji bertemu gurunya pada Rabu 8 Januari 2025. Namun MI tetap dihukum karena belajar dan duduk di lantai kelas saat pembelajaran.

“Kenapa dia memperlakukan mahasiswa seperti ini. Tapi, untuk membuat jera, jangan lakukan lagi. Jangan lagi, masih ada Maesyah dan korban lagi. Di satu sisi, saya minta izin masuk. Rabu. Jadi kenapa apakah itu diletakkan di sana? – kata Camelia.

Belakangan, Camelia mengaku dipanggil pria tersebut hingga video rekamannya viral. Sebaliknya, minta maaf ketika kejadian itu terjadi.

“Saya buat video ini bukan seperti itu (saya ingin viral). Tapi saya hanya sekedar mengajarkan. Karena saya susah untuk viral. Jangan sampai aksi ini viral, tolong diviralkan. Lakukan”, – kata Camelia.

“Kalau hari Rabu dia minta maaf dan tidak mengulangi ucapannya sesampainya di rumah. Mungkin tidak terjadi (viral). Dia tetap ngotot dengan aturan yang dibuat. Itu aturan dan inisiatif pribadinya,” ujarnya. . – kata Camelia.

Camelia menyukai sikap guru kelas MI-nya karena tunggakan uang sekolah seharusnya menjadi urusannya dengan pihak sekolah. Jangan menghukum anak karena belajar di kelas.

“Kenapa saya lakukan, bukan kali ini, anak saya seperti itu. Uang untuk buku, bisa dikatakan, bisa dimaklumi. Kalau ini perbuatan (dihukum karena belajar di sana), menurut saya tidak wajar. Anak saya sekolah mau berangkat dan dihukum, kalau dia mau belajar harusnya dihukum, saya punya orang tua, kenapa tidak kasih tahu saya? – kata Camelia.

Kamelia sebelumnya mengatakan, dirinya meminta kepada Kepala Sekolah SD Swasta Abdi Sukma, Julie Sari, untuk memberikan keringanan atau penundaan pembayaran selama tiga bulan terhitung Oktober, November, dan Desember 2024 serta diberikan izin mengikuti semester akhir. ujian tanpa mendapat rapor.

“Saya meminta izin kepada direktur agar anak tersebut mengikuti ujian. “Alhamdulillah aku lulus ujian” Camelia menjelaskan.

Halaman berikutnya

“Aku bikin videonya cuma untuk ngajar aja, gak mau viral atau ngebantu aku. Karena aku dibantu pihak sekolah kan? Gak bikin jelek sekolahnya ya,” kata Camelia. .



Sumber