Toyota akan menggunakan kemitraan ini untuk meningkatkan kemampuan teknisnya dan mengevaluasi kembalinya mereka ke F1.
12 Januari
2025
– 15:01
(diperbarui pada 15:01)
Berkat kemitraan teknis yang ditandatangani dengan tim Haas, Toyota kembali tampil di pentas Formula 1 setelah jeda selama 15 tahun. Perjanjian tersebut, yang diumumkan pada bulan Oktober 2024, mewakili fase baru bagi kedua organisasi: Haas akan berupaya memperkuat jaringan listriknya, sementara Toyota akan menggunakan kemitraan ini sebagai platform untuk meningkatkan kemampuan teknisnya dan mengevaluasi kemungkinan kembalinya penggunaan tenaga listrik secara penuh. olahraga.
Dalam kemitraan ini, Toyota Gazoo Racing akan memberikan dukungan desain, teknik, dan produksi kepada tim Amerika yang akan terus menggunakan mesin Ferrari hingga akhir tahun 2028. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan daya saing Haas dengan memanfaatkan keahlian raksasa Jepang di bidang teknologi. dan pengembangan otomotif.
Meski mendapat dukungan teknis yang signifikan, Toyota tidak kembali ke Formula 1 sebagai tim resmi pabrikan. Strategi saat ini adalah menggunakan kemitraan untuk mengembangkan bakat, termasuk insinyur dan pengemudi, serta memajukan teknologi.
Kemitraan tersebut mulai menunjukkan hasil pada tahun 2024, ketika merek Toyota muncul pada mobil Haas yang dimulai pada Grand Prix Amerika Serikat. Aliansi ini menjanjikan dampak yang signifikan di musim-musim mendatang karena kedua belah pihak berupaya meningkatkan performa dan memperkuat posisi mereka di Championship.
Aliansi antara Haas dan Toyota memperkuat tren sinergi strategis di Formula 1, yang memungkinkan pertukaran sumber daya dan pengetahuan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Haas diperkirakan akan mendapat lebih banyak perhatian di trek, sementara Toyota akan mengambil penilaian perlahan dan mantap mengenai masa depannya di bidang olahraga.