Senin, 13 Januari 2025 – 11:22 WIB
Jakarta, VIVA- Pasar otomotif Indonesia terus bergerak menuju elektrifikasi, dengan kendaraan listrik (EV) dan hibrida (HEV) mencatat pertumbuhan yang signifikan.
Baca juga:
10 Merek Mobil Terlaris di Indonesia Tahun 2024, Siapa yang Mendominasi?
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia alias dikutip GAIKINDO mobil VIVA Pada Senin, 13 Januari 2025, penjualan kendaraan listrik di Indonesia akan meningkat drastis pada tahun 2019 hingga 2024.
Pada tahun 2024, kendaraan hybrid (HEV) akan tetap menjadi pemain dominan di kategori kendaraan listrik dengan penjualan 59.903 unit atau 6,9 persen pangsa pasar. Angka tersebut menunjukkan peningkatan dari 54.179 unit pada tahun 2023 (pangsa pasar 5,4%).
Baca juga:
Daftar merek mobil terlaris di Indonesia tahun 2024
Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan konsumen terhadap teknologi hibrida, yang meningkatkan efisiensi bahan bakar tanpa mengorbankan fleksibilitas mesin konvensional.
Baca juga:
Saat viral, ibu-ibu yang saya ajak bernyanyi semasa kecil memamerkan mobil mewah ini
Sementara itu, kendaraan listrik murni (BEV) juga menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Pada tahun 2024, populasi BEV mencapai 43.188 unit atau 5 persen pangsa pasar, naik dari 17.051 unit pada tahun 2023 (pangsa pasar 1,7 persen).
Peningkatan tajam ini disebabkan oleh upaya pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur pengisian daya dan insentif bagi pembeli mobil listrik.
Secara keseluruhan, penjualan kendaraan listrik (X-EV), termasuk HEV, PHEV, BEV, dan FCEV, diperkirakan mencapai 103,228 unit atau pangsa pasar sebesar 11,9% pada tahun 2024. Angka tersebut meningkat signifikan dari 71.358 unit (7,1%) pada tahun 2023.
Meski demikian, kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) masih mendominasi pasar. Pada tahun 2024, total penjualan ICE diperkirakan mencapai 762.495 unit (pangsa pasar 88,1%), turun dari 934.444 unit (92,9%) pada tahun 2023.
Pertumbuhan penjualan kendaraan listrik mencerminkan pergeseran preferensi konsumen Indonesia yang mulai mempertimbangkan faktor efisiensi energi dan lingkungan.
Dengan dukungan regulasi, insentif, dan pembangunan infrastruktur, tahun 2024 diprediksi akan menjadi momen penting dalam transisi Indonesia menuju masa depan transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Sebagai informasi, pada paragraf pertama Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135 Tahun 2024, biaya PPnBM yang dibayarkan badan usaha atas impor kendaraan bermotor listrik baterai CBU roda empat tertentu dibayar oleh pemerintah. ditunjukkan. TA 2025 Namun pada alinea kedua disebutkan bahwa PPnBM terutang oleh badan usaha atas impor kendaraan bermotor listrik baterai CKD roda empat tertentu untuk TA 2025.
Halaman berikutnya
Secara keseluruhan, penjualan kendaraan listrik (X-EV), termasuk HEV, PHEV, BEV, dan FCEV, diperkirakan mencapai 103,228 unit atau pangsa pasar sebesar 11,9% pada tahun 2024. Angka tersebut meningkat signifikan dari 71.358 unit (7,1%) pada tahun 2023.