Sayang sekali! Prajurit TNI mau gantung diri karena menuntut mahar Rp 250 juta

Senin, 13 Januari 2025 – 15:04 WIB

Rote Ndao, VIVA – Seorang anggota TNI AD berinisial Pratu AT ditemukan tergantung di pohon asam di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 12 Januari 2025.

Baca juga:

Warga marah, 7 preman dipukuli dan dirantai, prajurit TNI turun tangan

Dilihat melalui unggahan video dari akun X @Heraloebss Pada Senin, 13 Januari 2025, seorang anggota TNI ditemukan tewas warga pada pagi hari.

“Hari ini, Minggu pagi, ada orang bernama Rote Ndao gantung diri di depan kompleks perumahan Lacune,” demikian rekaman video.

Baca juga:

Pernyataan Panglima Armada kontras dengan adegan yang menggambarkan “pemukulan” terhadap kepala tentara bayaran dalam baku tembak.

Berdasarkan narasi yang diunggah, seorang anggota TNI AD yang bekerja sebagai Petugas Pembina Desa (Babinsa) di Desa Olafulihaa diduga memutuskan mengakhiri hidupnya karena masalah percintaan.

Diduga karena ketidakpuasan keluarga pacarnya terhadap tuntutan mahar adat Rp 250 juta, bunyi cerita unggahan tersebut.

Baca juga:

Anak penyewa haru saat merekonstruksi lokasi syuting di Tol Tangerang

Kabar tragis tersebut dibenarkan Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang. Katanya, korban adalah anggota.

Brigjen Joao Xavier mengatakan, tindakan nekat Pratu AT itu dilatarbelakangi dugaan sementara soal mahar dinilai terlalu serius.

Alasan sementara, orang tua pacar (Pratu AT) meminta menyiapkan mahar Rp 250 juta sebelum menikah, kata Brigjen Joao Xavier kepada wartawan, Senin, 13 Januari 2025.

Padahal, lanjut Brigjen Joao, Pratu AT hanya memiliki uang Rp 40 juta di rekeningnya.

Terpisah, Kapolres Rote Ndao AKBP Mardiono menjelaskan, anggotanya langsung menuju TKP setelah mendapat laporan. Saat ditemukan, Pratu AT mengenakan kaos berwarna hijau dan celana pendek.

Polisi juga menemukan sepasang sandal, topi, dan telepon genggam berwarna hitam di bawah pohon asam. AKBP Mardiono menemukan, ketinggian dari tanah hingga ujung kaki korban sekitar 30 meter.

Setelah ditemukan, jenazah langsung dievakuasi ke RSUD Baa untuk dilakukan visum. Mardiono menyatakan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Berdasarkan keterangan dokter yang melakukan kematian, leher korban patah. Jenazahnya kini telah diserahkan kepada keluarga.

Informasi dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan hal yang sama. Jika Anda mengalami depresi hingga ingin bunuh diri, segera cari pertolongan seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan jiwa.

Halaman berikutnya

Alasan sementara, orang tua pacar (Pratu AT) meminta menyiapkan mahar Rp 250 juta sebelum menikah, kata Brigjen Joao Xavier kepada wartawan, Senin, 13 Januari 2025.



Sumber