Senin, 13 Januari 2025 – 16:03 WIB
Jakarta – Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) bersama CEO Power Pro Pte LTd Leven Tsai menandatangani Nota Kesepahaman untuk mendirikan Center for Sustainable Society and Social Entrepreneurship di Gedung Dewan Pengurus NU, Senin, Jakarta 13 , 2025 Januari
Baca juga:
Unilever Indonesia Jual Bisnis Es Krim, Manajemen Buka Suara
Program ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan sampah dan menjadikannya sebagai komoditas bisnis. Oleh karena itu, NU sangat berkeinginan untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan tersebut, karena teknologinya sudah diterapkan di sejumlah negara.
“Yang dikembangkan sebagai proyek kerjasama PB NU dan Power Pro Lte ini merupakan desain bisnis sampah yang merangkul masyarakat, dalam hal ini keluarga,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Baca juga:
Mesin penjual otomatis terbalik ASDP akan mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik pada tahun 2024
Hal ini juga merupakan upaya yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, selain meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Sebab, sampah rumah tangga seringkali dianggap remeh.
Baca juga:
Hong Kong Siap Berinvestasi di Indonesia: Menko Bahas Peluang Pengembangan Infrastruktur dan Rantai Pasokan Airlang
“Program ini bertujuan untuk memperbaiki rumah tangga, menjadikan gaya hidup masyarakat lebih bersih, ramah lingkungan, dan sehat,” ujarnya.
Program ini, lanjut Gus Yahya, juga sejalan dengan agenda NU untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui keluarga melalui GKMNU.
Sementara itu, Leiven Tsai mengatakan kemitraan dengan NU merupakan langkah melibatkan masyarakat dalam upaya mengubah sampah menjadi barang bisnis. “Kalau kita tidak bekerja sama dengan NU, kita tidak bisa bekerja sama dengan masyarakat,” ujarnya.
NU merupakan organisasi penting dalam membantu mengembangkan kewirausahaan sosial dan pengelolaan sampah, serta mendorong model bisnis inovatif sesuai kebutuhan keluarga.
“Tujuan Power Pro Pte Ltd adalah membuat produk yang memanfaatkan peluang mendaur ulang sampah rumah tangga,” ujarnya.
Produk yang dihasilkan berdasarkan program ini adalah furnitur dan bahan bangunan. Produksi pupuk organik juga direncanakan sebagai bagian dari program ini.
Program ini juga bertindak sebagai pusat inovasi, pendidikan, dan penyampaian program untuk mengatasi permasalahan mendesak seperti kemiskinan, ketahanan iklim, dan keberlanjutan sosial-ekonomi masyarakat. Rencananya, hal ini akan dilakukan terlebih dahulu di kota-kota besar. Namun hal ini masih memerlukan kajian mendalam.
Ketua PB NU Ahmad Suaedi, Sekretaris Lakpesdam NU Ufi Ulfia dan anggota Power Pro Pte Ltd turut serta dalam penandatanganan MoU ini.
Halaman berikutnya
Sementara itu, Leiven Tsai mengatakan kemitraan dengan NU merupakan langkah melibatkan masyarakat dalam upaya mengubah sampah menjadi barang bisnis. “Kalau kita tidak bekerja sama dengan NU, kita tidak bisa bekerja sama dengan masyarakat,” ujarnya.