Bahas Implementasi Teknologi, PP PORDASI Siap Berinovasi Persiapan Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028

Senin, 13 Januari 2025 – 23:38 WIB

VIVA – Pengurus Pusat Persatuan Berkuda Seluruh Indonesia (PP PORDASI) mengikuti Pertemuan Tahunan Asian Equestrian Federation (AEF) yang diselenggarakan di Kuwait pada Minggu, 12 Januari 2025.

Baca juga:

Fun trip 2025 Bocahedewe”: Jalan-jalan seru, nostalgia kuat, persahabatan maksimal!

Pertemuan yang dihadiri anggota AEF dari 33 negara ini bertujuan untuk membahas perkembangan olahraga berkuda di kawasan Asia melalui berbagai kerja sama dan kompetisi.

Ketua Umum PP PORDASI Aryo Jojohadikusumo mengatakan, rancangan kompetisi dan program pembinaan sedang dibahas dan disepakati sebagai langkah bersama menjelang Asian Games ke-20 yang akan digelar di Aichi-Nagoya, Jepang pada tahun 2026.

Baca juga:

Hasto Cristianto mengejutkan pesta olahraga PDIP dengan kehadiran “KPK”.

Konsensus anggota AEF dalam agenda ini adalah untuk meningkatkan kualitas olahraga berkuda di Asia secara keseluruhan agar mampu bersaing secara global.

Aryo menilai pembahasan AEF di Kuwait sejalan dengan visi PP PORDASI yang ditujukan untuk Indonesia. Ia mendorong atlet berkuda Indonesia untuk berpartisipasi di Olimpiade Los Angeles 2028.

Baca juga:

Esports: Honor of Kings menghadirkan kemitraan dengan Disney Frozen

“Program pembinaan yang terstruktur dan berkesinambungan sangat penting karena kami memiliki misi agar atlet berkuda Indonesia dapat bertanding dan mengikuti Olimpiade Los Angeles 2028 mendatang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin, 13 Januari 2025.

Dalam pembicaraan dengan Presiden AEF Hamad Al-Attiyah, rencana program pertukaran pejabat seperti hakim, manajer dan staf teknis antar negara dibahas. AEF juga mengadakan program dan pelatihan online di antara para anggotanya.

Salah satu program yang dibahas tahun ini adalah rencana penyelenggaraan Piala AEF secara jarak jauh.

Ajang jarak jauh ini merupakan kompetisi berkuda jarak jauh empat tahap untuk anggota AEF. Acara ini terselenggara atas kerja sama dengan perusahaan Perancis “Equi-rider”, penyelenggara kompetisi berkuda jarak jauh yang mengadopsi teknologi informasi.

Sebelumnya, Aryo mengikuti Asian Racing Conference (ARC) ke-40 yang digelar di Sapporo, Jepang pada 27 Agustus hingga 1 September 2024.

Sebagai ketua delegasi dari Indonesia, ia memberikan pandangannya mengenai kondisi olahraga kuda di Indonesia kepada lebih dari 800 delegasi negara lain yang mengunjungi Sapporo Convention Center di Jepang.

Konferensi tersebut menyoroti pesatnya perkembangan dan permasalahan industri pacuan kuda dunia. Selain itu, Aryo mencatat Indonesia memiliki potensi yang besar karena pacuan kuda merupakan olahraga dan budaya yang sudah ada di Indonesia selama ratusan tahun.

Selain itu, Aryo melihat olahraga berkuda mengalami transformasi digital di dalamnya. Baik AEF maupun ARC telah membahas keterlibatan dengan penggemar dan keterlibatan dalam olahraga berkuda di era digital.

Ia menekankan pentingnya para pelaku industri pacuan kuda untuk bertindak, berkolaborasi, dan berinovasi di era digitalisasi.

“Industri pacuan kuda di Indonesia perlu bersifat kolaboratif dan inovatif dalam menghadapi perubahan industri olahraga secara global,” kata Aryo. Pertemuan tahunan AEF berikutnya akan diadakan di Taiwan pada awal tahun 2026

Halaman berikutnya

Ajang jarak jauh ini merupakan kompetisi berkuda jarak jauh empat tahap untuk anggota AEF. Acara ini terselenggara atas kerja sama dengan perusahaan Perancis “Equi-rider”, penyelenggara kompetisi berkuda jarak jauh yang mengadopsi teknologi informasi.



Sumber