Jakarta, VIVA- Sejak ditetapkannya tersangka, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Cristianto, dalam kasus korupsi berupa suap dan menghalangi penyidikan perkara Pengganti Sementara (PAW) DPR RI Tahun 2019. Era 2024, Harun Masiku.
Baca juga:
Ganjar mengatakan Hasto sedang diperiksa KPK
Sejumlah kader dan mantan pengurus PDIP terpaksa bersaksi di hadapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), salah satunya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sejumlah kader PDIP dan mantan kader PDIP diperiksa KPK dalam dua kasus korupsi berbeda. Sementara kasusnya terkait suap PAW DPR RI dan korupsi pembelian gas alam cair (LNG) di PT Pertamina.
Baca juga:
Elita Gerindra berbincang dengan Megawati soal kemungkinan pertemuan dengan Prabowo
1. Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio
Baca juga:
Dasco memberi masukan kepada Megawati soal kemungkinan bertemu Prabowo di hadapan Kongres PDIP
Wahyu Setiawan merupakan salah satu mantan kader PDI Perjuangan yang diperiksa pekan ini. Dia diperiksa bersamaan dengan mantan kader PDIP lainnya, Agustiani Tio Fridelina.
Keduanya diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi PAW DPR RI. Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio Fridelina hadir sebagai saksi pada Senin, 6 Januari 2025 di Gedung Merah Putih KPK.
Wahew dan Agustiani sepakat mereka diperiksa berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) yang lama. Keduanya merupakan mantan narapidana kasus korupsi PAW DPR RI.
“Saya ditanyai pertanyaan yang mengulang pertanyaan sebelumnya. Makanya saya tidak memberikan informasi baru,” kata Wahyu Setiawan di KPK, Senin, 6 Januari 2025.
Meski diperiksa di hari yang sama, Wahyu mengaku tidak diperiksa bersama Setiawan Agustiani.
Wahyu dan Agustiani diketahui merupakan mantan Komisioner KPU dan mantan anggota Bawaslu Indonesia. Keduanya merupakan penerima suap dari Harun Masik dan masih buron dari KPK.
Setyo Budiyanto, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, mengungkapkan Vahyu dan Agustiani merupakan mantan kader PDIP.
Baca tautan ini untuk lebih jelasnya.
2. Saif Bahri
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan mantan kader PDIP lainnya dalam kasus korupsi PAW DPR RI. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memanggil Saeful Bahri sebagai saksi dalam kasus korupsi yang kini menjadikan Hasto Cristianto sebagai tersangka.
Saeful dijadwalkan dipanggil KPK pada Rabu, 8 Januari 2025. Namun Saeful Bahri tidak datang memenuhi panggilan KPK.
Sebenarnya Saeful hanya berstatus saksi dalam kasus ini. Saeful merupakan mantan narapidana kasus korupsi PAW DPR RI. Ia pun menjadi perantara dari Harun Masiku ke Wahu Setiawan dan Agustiani ke Tio Friedelina.
Saksi atas nama Saeful Bahri tidak hadir, kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika.
Baca tautan ini untuk detailnya.
3.Maria Lestari
Maria Lestari merupakan kader PDI Perjuangan yang diperiksa sebagai saksi kasus korupsi PAW DPR RI. Ia merupakan anggota kader PDIP dan DPR RI periode 2024-2029.
Nama Maria Lestari muncul dalam konstruksi karya Hasto Cristiano. Maria merupakan salah satu Caleg PDIP Daerah Pemilihan Kalimantan Barat (Kalbar) yang juga diundang ke PAW DPR RI bersama Harun Masiku.
Nama Maria Lestari diusulkan langsung oleh Sekjen PDIP Hasto Cristiano. Meski mengalami tragedi, Maria Lestari tidak hadir dalam panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi.
“Tidak ada, dan alasannya masih belum diketahui,” kata Tessa.
Baca lebih lanjut di tautan ini.
4. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Diketahui, lembaga antirasuah juga memanggil Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai saksi pada pekan ini. Kasus Ahok berbeda dengan kader PDIP lain yang diusut KPK.
Ahok dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan gas alam cair (LNG) di PT Pertamina (Persero).
Mantan Gubernur Jakarta itu diperiksa KPK pada Kamis, 9 Januari 2025. Dia diperiksa penyidik KPK sekitar satu jam.
Usai pemeriksaan silang sebagai saksi, Ahok mengaku penyidik sudah menegaskan kembali keterangan yang sudah diberikannya.
Ahok diperiksa sebagai saksi kasus korupsi Pertamina LNG karena pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
“Iya, kita sudah terverifikasi, jadi lebih cepat karena biodatanya tidak perlu ditulis lagi, semua sudah ada lho. Verifikasi saja,” kata Ahok kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika mengatakan Ahok diperiksa terkait kerugian negara yang ditanggung Pertamina menyusul kasus korupsi LNG.
“BTP sedang diselidiki oleh Pertamina terkait kerugian yang dialami Pertamina dengan potensi kerugian sebesar $337 juta akibat kontrak LNG pada tahun 2020,” kata Tessa.
Kemudian, setelah pekan ini, Komisi Pemberantasan Korupsi akan menyasar kader PDI Perjuangan lainnya. Dalam kasus korupsi PAW DPR RI, Hasto Cristianto kini tengah diadili.
Sidang pendahuluan akan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pekan depan pada Selasa, 21 Januari 2025.
Baca tautan ini untuk lebih jelasnya.
5. Hasto Christiano
Sekjen PDI Perjuangan (Sekretaris Jenderal PDIP) Hasto Cristianto telah menyelesaikan pemeriksaannya sebagai tersangka kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berupa suap dan menghalangi Penggantian Sementara (PAW) DPR RI. ) Investigasi 2019-2024, Harun Masiku.
Dari hasil pantauan, Hasto tampaknya belum ditahan meski sudah diperiksa sebagai tersangka PDIP. Hasto diperiksa pada Senin 13 Januari 2025 sekitar 3 jam.
Hasto bungkam usai diperiksa sebagai tersangka. Dia hanya mengucapkan terima kasih. “Terima kasih, terima kasih,” kata Hasto.
Diusut sejumlah kader PDIP, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri heran kenapa hanya Hasto Christiano yang diincar KPK. Padahal, kata Mega, Khasto-lah yang “diburu” KPK dari sekian banyak tersangka kasus korupsi.
Hal itu diungkapkan Megawati dalam pidato politiknya pada acara HUT ke-52 PDIP pada Jumat, 10 Januari 2025 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
“KPK coba ngapain? Enggak ada kerjaan lagi ya? Pak Hasto bilang apa? Meski sudah banyak yang curiga, tapi tutup mulut?”, kata Megawati.
Presiden ke-5 RI ini pun mengaku mendapat informasi dari surat kabar dan pemberitaan media. Ia juga mengatakan, belum ada pemberitaan selain kasus Hasto.
“Setiap hari saya buka koran, mungkin ada tambahan?” “Sebelum datang ke sini, yo ngano,” katanya.
Megawatt sebaliknya menekankan kepada kadernya untuk tidak takut menghadapi situasi apa pun. Ia percaya bahwa ketakutan hanyalah ilusi. “Tapi kok takut sekali? Takut kan?” Itu hanya ilusi!” jelas Megawati.
Halaman berikutnya
Meski diperiksa di hari yang sama, Wahyu mengaku tidak diperiksa bersama Setiawan Agustiani.