Selasa, 14 Januari 2025 – 21:02 WIB
Jakarta, VIVA- Komisioner IV DPR RI, Rajiv memuji upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (MMF) yang mengambil tindakan sementara dengan menyegel pembatas bambu di kawasan pantai Tangerang dan pantai utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Menurut dia, penyegelan pembatas laut merupakan langkah cepat dan tidak ada lagi pekerjaan pemasangan pagar laut.
Baca juga:
Kepala Pagar Laut Bakamla di Tangerang: Robohkan, Cari Laki-Laki, Selesai!
“Saya mengapresiasi langkah cepat PKC yang segera melakukan penyegelan agar masyarakat sekitar tidak dirugikan akibat kegiatan pemagaran ini. “Untuk membongkar pagar laut, saya yakin PKC sudah mempunyai mekanisme sesuai ketentuan hukum yang ada,” kata Rajiv dalam keterangannya, Selasa, 14 Januari 2025.
Baca juga:
Polairud bersedia bekerja sama dengan PKC untuk membongkar tanggul laut sepanjang 30 km di Tangerang
Saat ini, kata Rajiv, Komisi IV DPR RI sedang membahas kejadian tersebut di internal. Rencananya, lanjutnya, Komisi IV DPR RI akan melakukan kunjungan kerja khusus ke lokasi pembatas laut tersebut untuk melihat lebih dekat pembatas laut tersebut dan bertemu dengan nelayan setempat.
“Kami akan segera mendatangi lokasi kejadian, berkenalan dan mendengarkan keterangan warga sekitar. Selanjutnya kami akan segera melakukan pertemuan dengan mitra terkait dalam hal ini PKC untuk mengambil tindakan yang tepat, kata salah satu anggota Fraksi Partai Nasdem.
Baca juga:
Pagar bambu laut Tangerang terdeteksi, Pemda akan menerima laporan mulai September 2024
Menurutnya, sea fencing di Tangerang dan Bekasi sudah pasti menjadi prioritas DPR RI. Begitu masa sidang dibuka kembali, lanjut Rajiv, Komisi IV DPR akan membahasnya secara mendalam.
“Pembatasan laut di Tangerang dan Bekasi menjadi prioritas dan perhatian serius,” tutupnya.
Tanggul laut sepanjang 30,16 km akan berdampak pada 16 desa di 6 kabupaten antara lain Kronjo, Kemiri, Mauk, Sukadiri, Pakuhaji, dan Teluknaga. Kawasan ini termasuk dalam kawasan pemanfaatan umum yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2023.
Kawasan ini mencakup berbagai zona penting seperti zona perikanan, pelabuhan perikanan, zona pariwisata dan pengelolaan energi.
Berdasarkan data DKP Provinsi Banten, terdapat 3.888 nelayan dan 502 penggarap di wilayah tersebut. Berdasarkan rata-rata jumlah anggota keluarga, sekitar 21.950 jiwa terkena dampak ekonomi akibat tanggul laut ini.
Halaman berikutnya
Tanggul laut sepanjang 30,16 km akan berdampak pada 16 desa di 6 kabupaten antara lain Kronjo, Kemiri, Mauk, Sukadiri, Pakuhaji, dan Teluknaga. Kawasan ini termasuk dalam kawasan pemanfaatan umum yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2023.