Rabu, 15 Januari 2025 – 05:04 WIB
Jakarta – Dr Tirta bercerita tentang fenomena dokter di Indonesia yang sering memamerkan kekayaannya ke publik. Belakangan ini permasalahan antar dokter sering menjadi perbincangan, terutama skandal dokter kecantikan, misalnya saja Richard Lee dan Doctif. Meski sama-sama berstatus dokter, namun tak sedikit yang menuding keduanya hanya bersaing dalam bisnis dan saling merendahkan.
Baca juga:
Dr Tirta yang menjadi influencer populer ditolak oleh rekan-rekannya…
Ditanya Danny Sumargo apakah seorang dokter bisa mengaku sebagai orang terkaya di Indonesia, dr Tirta menjawab tegas karena melanggar etika. Gulir untuk mengetahui cerita lengkapnya!
Saya bilang, misalnya saya ingin jadi dokter terkaya di Indonesia, kata Danny Sumargo dalam video YouTube, Selasa, 14 Januari 2025.
Baca juga:
Hati-hati, kata dr Tirta, urine yang berbau merupakan tanda gula darah sangat tinggi.
“Tidak bisa, tidak bisa,” jawab dr Tirta.
Baca juga:
Jauhi Ammor Zoni, Zeda Salim: Sikapnya Mulai Berubah
Padahal, seorang dokter bisa memiliki kekayaan berlimpah dalam bentuk harta apa pun. Namun, ada aturan yang melarang orang menyatakan dirinya kaya karena pekerjaan medisnya. Ada dokter yang bersumpah di depan masyarakat untuk tidak lalai.
Jawabannya: iya. Dia bisa kaya. Tapi kalau dia terang-terangan bilang, ‘Saya dokter yang bekerja demi uang’ (ini tidak boleh), – kata dr Tirta.
Menurut dr Tirta, jika dokter berebut kekayaan, tugasnya merawat pasien bisa teralihkan. Saking fokusnya mencari uang, para dokter berlomba-lomba mendapatkan pasien sebanyak-banyaknya dan menjadikan pasien sebagai objek bisnis. Rekan dokter juga bisa dianggap pesaing karena tujuannya bukan membantu merawat pasien, melainkan mencari keuntungan pribadi.
Makanya dikontrol dengan sumpah pengabdian. Kalau semua dokter ingin kaya raya dengan bebas, maka bebas bersaing. Tidak menganggap rekan-rekannya sebagai saudara, kata dr Tirta.
“Kita itu jasa, kita melayani. Dalam bisnis ada produk dan jasa. Artinya kita menawarkan jasa, yaitu mengobati orang untuk menguranginya. Dokter tidak menyembuhkan, kita tekankan itu. Dokter menyembuhkan untuk mengurangi yang buruk. Membantu yang buruk.” prosesnya,” jelasnya.
Selain itu, para dokter juga mempunyai penghasilan tetap dari pekerjaannya, sehingga mereka bersumpah tidak akan mendapatkan kekayaan pribadi dari pekerjaannya tersebut.
“Nomor dua, dokter dapat uang. Makanya ada sumpah untuk memperkaya diri, kenapa? Kalau fokus utama dokter hanya mencari uang, maka rekannya itu dianggap saingan, pesaing. Kalau begitu, tidak baik. .Rekan-rekan ini saudara.
Dr Tirta menegaskan, jika ada dokter yang ingin memperkaya diri, sebaiknya beralih profesi menjadi wirausaha. Sebab dengan menjadikan profesi medis sebagai bisnis, maka rekan kerja menjadi pesaing dan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dalam bidang medis, seperti berebut pasien.
“Kalau tujuanmu uang, jadilah pengusaha. Tapi kalau kamu menjadikan dokter ini kaya raya, kamu akan menganggap rekan-rekanmu sebagai pesaing, dan kamu tidak akan memberikan pasien kepada rekan-rekanmu. – Jadi temanmu tidak bisa menerima pasien, – kata dr. Tirta.
Halaman berikutnya
Makanya dikontrol dengan sumpah pengabdian. Kalau semua dokter ingin kaya raya dengan bebas, maka bebas bersaing. Tidak menganggap rekan-rekannya sebagai saudara, kata dr Tirta.