Menguji Keberanian Prajurit Pelajar TNI di Hutan Cicikan, Siang Hari Makan Ular dan Diganggu Pokong

Rabu, 15 Januari 2025 – 07:10 WIB

VIVA – Hari ketujuh Multi Latihan (Latganda), setelah melewati berbagai latihan militer di area terbuka umum, Prajurit Sekolah Pertama Prajurit Tamtama (Semata PK) Skuadron Latihan (Skadik) A-88 TNI AU 403 Sayap Latihan 400/ Matukjur Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud Adi Soemarmo) kini menghadapi gurun pasir yang tertutup.

Baca juga:

Percayalah Duka Kekasih Pratu Andi Tambaru: Beta Belum Ikhlas!

Maka sesuai rencana yang ditetapkan pelatih, para prajurit pelajar tersebut dikerahkan di hutan sekitar kawasan Telaga Cicikan di Kabupaten Pacitan untuk melakukan latihan bertahan hidup.

Berdasarkan siaran resmi informasi Lanud Adi Soemarmo dilansir VIVA Militer pada Rabu 15 Januari 2025, prajurit pelajar dilatih agar memiliki kemampuan bertahan di masa sulit sebelum mendapat pertolongan.

Baca juga:

Bang Ronald, mantan Panglima TNI Semut Hitam, menjadi Bumi Tapak Harimau Sakti Dandimi.

VIVA Militer: Hanya Prajurit Pelajar PK TNI AU A-88 Skadik 403 Latihan Bertahan

Di tengah indahnya pemandangan alam Telaga Cicikan, para pelajar tentara mempraktikkan teori bertahan hidup yang telah mereka pelajari di rumah. Dimulai dari cara membuat tenda atau shelter.

Baca juga:

Brigjen TNI Antoninho Da Silva: 949 Personel Gabungan TNI-Polri Siap Kawal Wapres Gibran dalam Kunjungannya ke Maluku

Selain itu, tentara pelajar harus berlatih menemukan tumbuhan dan hewan liar yang dapat mereka makan untuk mengatasi rasa lapar dalam keadaan darurat.

Mulai dari menjerat, memanah, menangkap hewan buruan, hingga memasak hewan buruannya hingga menjadi santapan yang bisa dimakan dan tidak membahayakan nyawa.

VIVA Militer: Hanya Prajurit Pelajar PK TNI AU A-88 Skadik 403 Latihan Bertahan

VIVA Militer: Hanya Prajurit Pelajar PK TNI AU A-88 Skadik 403 Latihan Bertahan

“Tujuan dari pelatihan bertahan hidup adalah untuk memberikan pengetahuan dan instruksi kepada setiap Prajurit dan unit tentang cara bertahan hidup di hutan hujan sehingga mereka dapat melakukannya jika terjadi keadaan darurat di medan nyata,” kata Komandan 403, Letnan. Kolonel Kes Bakti Joko

Salah satu jenis hewan liar yang bisa dimanfaatkan prajurit TNI untuk bertahan hidup di hutan adalah ular. Kebetulan saat latihan ini ada seekor ular piton yang sangat besar.

Prajurit pelajar tidak boleh sembarangan dalam menangani ular. Karena jika tidak menguasai teknik menangkap ular piton dengan baik, para prajurit akan menjadi santapan besar bagi ular tersebut. Setelah ular itu ditangkap, para prajurit harus mengetahui cara menguliti dan memasaknya.

VIVA Militer: Hanya Prajurit Pelajar PK TNI AU A-88 Skadik 403 Latihan Bertahan

VIVA Militer: Hanya Prajurit Pelajar PK TNI AU A-88 Skadik 403 Latihan Bertahan

Setelah makan daging ular bakar. Tentara pelajar tidak bisa hanya nongkrong di danau. Sebab latihan yang lebih sulit menanti di malam hari. Nama latihannya adalah Caraka Malam.

Di kegelapan malam di hutan, para prajurit pelajar dikumpulkan oleh pelatih dan kemudian dibagi menjadi 108 tim. Dalam pelatihan ini, komandan diajarkan menggunakan metode komunikasi tradisional militer.

VIVA Militer: Hanya prajurit pelajar PK TNI AU A-88 Skadik 403 pada malam hari karaka

VIVA Militer: Hanya prajurit pelajar PK TNI AU A-88 Skadik 403 pada malam hari karaka

Karaka Malam Ini adalah operasi penyampaian pesan rahasia dari komandan kepada pasukan di medan perang tanpa menggunakan alat komunikasi modern seperti telepon, SMS atau Internet.

Latihan ini sangat sulit karena setiap pesan dari atasan harus disampaikan secara akurat oleh prajurit sampai tujuan. Sangat tidak mungkin untuk berbondong-bondong ke pesta mana pun. Prajurit harus mampu mengatasi segala kesulitan yang menghadangnya.

VIVA Militer: Hanya prajurit pelajar PK TNI AU A-88 Skadik 403 pada malam hari karaka

VIVA Militer: Hanya prajurit pelajar PK TNI AU A-88 Skadik 403 pada malam hari karaka

Tanpa alat penerangan apapun, para prajurit perlahan mulai bergerak menuju titik akhir yang ditentukan oleh pelatih. Pergerakan antar tim melintasi gurun pasir sangat lama, yakni selisih lima menit.

Di hutan pada malam hari, tidak hanya musuh yang menjadi penghalang, gangguan lain juga kerap muncul. Pada malam Karaka ini, para prajurit pelajar diganggu dengan pemandangan sesosok tubuh kurus berwarna putih yang tergantung di pohon.

VIVA Militer: Hanya prajurit pelajar PK TNI AU A-88 Skadik 403 pada malam hari karaka

VIVA Militer: Hanya prajurit pelajar PK TNI AU A-88 Skadik 403 pada malam hari karaka

Pokong tersebut tidak asli, melainkan pokong palsu yang sengaja dibuat oleh pelatih sebagai bentuk selingan untuk menguji keberanian dan ketabahan mental sang pujian dalam membawa pesan rahasia di Karaka Malam.

“Latihan ini merupakan bagian dari program pelatihan yang dirancang untuk mengajarkan tanggung jawab, kepekaan dan kerjasama tim. Selain itu, latihan ini menanamkan nilai-nilai kepercayaan dan memperkuat mentalitas pujian,” kata Letkol Kes Bakti Joko.

Baca: Tak disangka, Gitaris Band Rock Ini Ternyata Kolonel Intel Besar TNI

Halaman berikutnya

Sumber: Pangkalan Udara Adi Soemarmo

FIFA telah menolak kewarganegaraan PSSI kepada Jairo Riedewald karena sudah 3 kali membela timnas Belanda, ini kabar baiknya.



Sumber