Ketua DPD Organda Bali: Trans Metro Dewata tidak akan bisa menghentikan siapapun pemenang tender

Rabu, 15 Januari 2025 – 09:55 WIB

Bali, PANJANG HIDUP – Ketua Otorita DPD Provinsi Bali I Nyoman Arthaya Sena mendesak pemerintah tetap mengoperasikan Bus Trans Metro Dewata (TMD) yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat Bali.

Baca juga:

Dinas Perhubungan Bali, Trans Metro, yang dijadwalkan kembali beroperasi pada Juli mendatang, akan mempelajari kebutuhan koridor bus Dewata.

“Siapapun pemenang tendernya, Trans Metro Dewata tidak bisa dihentikan. Atau tidak ada alasan pemerintah tidak punya dana,” kata Arthaya Sena di Denpasar, 14 Januari 2025, Selasa.

Menurut dia, penghentian sementara bus angkutan umum berdasarkan aplikasi sudah seharusnya diantisipasi oleh pemerintah.

Baca juga:

Nasib pengemudi dan pegawai bus Trans Metro Dewata setelah berhenti beroperasi per 1 Januari 2025

“Perlu dicermati dan dipikirkan matang-matang. Saya tidak menyalahkan pemerintah, tapi pemerintah harus merespons. Bukan operator yang mengamuk sana-sini,” imbuhnya.

Tanda Bali di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Foto:

  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Baca juga:

Ramalan Zodiak Rabu 15 Januari 2025 Taurus: Sukses Sudah Di Depan Mata

Arthaya mengatakan, pelayanan publik tidak harus selalu memikirkan keuntungan. Pelayanan publik juga tidak harus menjadi sektor bisnis.

“Pelayanan pemerintah tidak harus untung. Tidak perlu hitung untung dan rugi seperti orang membangun jembatan atau jalan, tapi fasilitas umum harus ada,” ujarnya.

Tak hanya itu, Arthaya juga menyoroti minimnya pelayanan publik yang memadai tanpa adanya angkutan pengumpan atau angkutan penghubung ke tujuan akhir penumpang seperti di kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Solo atau Yogyakarta.

Angkutan utama Trans Metro Dewata, lalu angkutan penghubungnya angkutan kota atau minibus, jak lingko di Jakarta, di Surabaya disebut wira wiri ke rumah atau tujuan, dijamin masyarakat sampai dengan selamat, katanya.

Ia memandang Trans Metro Dewata sebagai sistem transportasi beradab yang mengedepankan modernitas. Arthaya mengatakan, modern atau tidaknya suatu kota merupakan indikasi sistem transportasi yang baik.

Sementara itu, pemerintah daerah berupaya menghidupkan kembali pengoperasian Trans Metro Dewata. Rencananya, hanya satu jalur yang akan dibiayai APBD Provinsi Bali mulai Juli 2025.

“Satu jalur saja tidak cukup untuk melayani lingkungan, 6 jalur saja tidak cukup.

Arthaya Sena mengamati bahwa sistem angkutan umum memerlukan pergerakan yang simultan dan tidak perlu menunggu satu sama lain.

“Semuanya harus dilakukan bersamaan, menurut saya kalau satu atau dua lajur berfungsi, lebih baik tidak dikerjakan. Karena percuma, tidak ada komunikasi, tidak ada jaminan sampai tujuan,” kata Arthaya Sena.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta mengatakan hal itu atas instruksi Plt Direktur. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, bus Trans Metro Dewata (TMD) dijadwalkan mulai beroperasi kembali pada Juli 2025. TMD beroperasi pada satu jalur di wilayah tersebut.

Sementara itu, kebutuhan masyarakat terhadap layanan transportasi darat, khususnya TMD, kata Samsi, membutuhkan jalur yang lebih banyak.

“Kebutuhannya sepertinya ada di semua koridor karena masyarakat membutuhkannya,” jelas Samsi Gunarta, Senin, 13 Januari 2025.

Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Provinsi Bali akan melakukan survei untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan koridor tersebut. Selain itu, Sumber Daya Manusia (SDM) dan standar pelayanan juga harus disesuaikan.

Halaman berikutnya

Tak hanya itu, Arthaya juga menyoroti minimnya pelayanan publik yang memadai tanpa adanya angkutan pengumpan atau angkutan penghubung ke tujuan akhir penumpang seperti di kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Solo atau Yogyakarta.

Halaman berikutnya



Sumber