GP Ansor mengerahkan 10.000 pekerjanya untuk mendukung makanan bergizi gratis dan mendirikan Asta Cita Center

Rabu, 15 Januari 2025 – 19:05 WIB

Jakarta – Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansar Addinjauharuddin berkomitmen mendukung dan mensukseskan program Presiden Prabowo Subianto, Makanan Bergizi Gratis atau MBG.

Baca juga:

NU mengoreksi Ketua DPD atas usulan agar zakat bisa digunakan untuk mendanai program gizi

Pria bernama Gus Addin mengatakan, GP Ansor akan meluncurkan gugus tugas pangan Banser 10 ribu di hari ulang tahun (harlah) GP Ansor yang ke-91. Peresmiannya akan dilakukan pada April 2025.

“Pada bulan April ini, bertepatan dengan HUT Harlah Ansor yang ke-91, kami akan membuka 10.000 tenaga kerja pangan Banser,” kata Gus Addin kepada wartawan di Hotel Bidakara, Rabu, 15 Januari 2025.

Baca juga:

Istana Tolak Usulan Harga Program MBG dari Zakat: Sayang!

Gus Addin menambahkan, Satgas Pangan Banser mempunyai dua fungsi dalam menyukseskan program MBG. Pertama, ia menjelaskan Pokja Pangan Banser merupakan penyuluh produk pangan pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.

“Yang pertama menjadi penyuluh pangan yaitu pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan,” jelasnya.

Baca juga:

Sarai mengatakan, Prabowo belum berencana bertemu Megawati

Namun yang kedua, Gus Addin mengatakan Satgas Pangan Banser berupaya membangun kelompok tani dan menyatukan lahan yang mereka kelola.

Di sisi lain, Gus Addin juga yang membuat papan tersebut Pikirkanlah, Terima kasihAsta Cita Center dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ia menilai pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mempunyai visi besar bagi masyarakat Indonesia.

“Pemerintahan Presiden Prabowo-Wakil Presiden Gibran mempunyai visi besar yang harus kita dukung dengan memastikan terlaksananya berbagai kebijakan pemerintah dengan baik dan tepat sasaran. Oleh karena itu, Asta Cita Center hari ini sebagai lembaga pendukung diluncurkan. lembaga think tank“Bisa menjembatani program pemerintah yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.

Gus Addin menjelaskan, Asta Cita Center jelas melakukan berbagai kegiatan, seperti memberikan analisis dan rekomendasi terhadap permasalahan dan program pemerintah serta kebutuhan masyarakat.

“Asta Cita Center juga akan menyediakan dan mengembangkan jaringan para ahli dan praktisi untuk mendukung empat isu: bisnis ekonomi, inovasi teknologi dan media, sumber daya manusia dan pemuda,” ujarnya.

Di bidang bisnis dan perekonomian, Asta Cita Center fokus secara eksklusif pada pembangunan ekonomi dan kemandirian pangan dan energi dalam bentuk toleransi ekonomi. Salah satu cara untuk membentuk toleransi ekonomi adalah dengan memperkuat perekonomian di pedesaan.

Menurut Gus Addin, membangun pertahanan ekonomi di desa adalah dengan mengaktifkan seluruh sarana perekonomian desa.

“Stabilitas perekonomian kita harus tumbuh dan perekonomian pedesaan menopang kekuatan perekonomian nasional,” ujarnya.

Pada aspek inovasi, fokusnya adalah pada inovasi teknologi dan industri hilir serta pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan.

Permasalahan sumber daya manusia juga fokus pada peningkatan kualitas dan optimalisasi kesehatan jasmani dan rohani.

“Dari perspektif generasi muda, kami memperkuat budaya dan identitas nasional, serta kohesi dan integrasi sosial,” kata Addin.

Sebagai tujuan jangka panjang, Asta Cita Center berupaya membantu pengambil kebijakan mempercepat dan memperkuat implementasi kebijakan menuju Indonesia Emas 2045.

“Forum ini dapat membantu pengambil kebijakan mempercepat dan memperkuat implementasi kebijakan dan program publik Indonesia Emas 2045,” jelas Addin.

Halaman berikutnya

“Pemerintahan Presiden Prabowo-Wakil Presiden Gibran mempunyai visi besar yang perlu kita dukung dengan memastikan terlaksananya berbagai kebijakan pemerintah dengan baik dan tepat sasaran. Oleh karena itu, Asta Cita Center saat ini merupakan pusat analisa suportif yang diluncurkan sebagai sebuah lembaga. dapat menjembatani program pemerintah yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.



Sumber