John Ratcliffe, yang menjabat sebagai direktur intelijen nasional pada masa jabatan pertama Trump, dipilih oleh Donald Trump untuk memimpin CIA, agen mata-mata utama AS.
Dia adalah mantan jaksa federal dan anggota Kongres konservatif yang mewakili sebuah distrik di Texas. Selama sidang pemakzulan pertama di Dewan Perwakilan Rakyat, dia adalah pembela Trump yang gigih.
Trump pertama kali menunjuk Ratcliffe untuk menjabat sebagai direktur intelijen nasional pada tahun 2019, namun ia segera menarik diri dari pertimbangan tersebut setelah anggota parlemen mempertanyakan kualifikasinya. Dia akhirnya dikonfirmasi oleh Senat yang terpecah setelah Trump kembali mencalonkan diri.
Sebagai direktur intelijen nasional, Ratcliffe mengawasi dan mengoordinasikan pekerjaan lebih dari selusin badan intelijen. Di antara tugas-tugas lainnya, kantor tersebut mengarahkan upaya untuk mengidentifikasi dan memerangi upaya asing untuk mempengaruhi kebijakan AS.
Selama masa jabatannya sebagai direktur intelijen nasional, Ratcliffe dikritik oleh Partai Demokrat karena mendeklasifikasi intelijen Rusia yang seharusnya membocorkan informasi tentang Partai Demokrat pada pemilu 2016, bahkan mengakui bahwa informasi tersebut mungkin tidak akurat karena dituduh melakukan politisasi.
Jika dikonfirmasi, Ratcliffe akan menggantikan Direktur CIA William Burns.