Celine Dion telah menyaksikan banyak cobaan dan kemenangan selama beberapa tahun terakhir. Pada Desember 2022, pelantun “My Heart Will Go On” itu mengungkapkan bahwa dirinya didiagnosis mengidap Stiff Person Syndrome, sebuah penyakit autoimun langka. Meski mengetahui keterbatasannya, Dion memutuskan untuk kembali ke panggung. Hal itu ia lakukan dengan penampilan memukau di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 musim panas lalu. Dion baru-baru ini melalui media sosial mengenang suami tercintanya di hari peringatan kematiannya.
“Kamu Akan Dirindukan Selamanya Mon Amour”
Celine Dion menikah dengan mantan manajernya Rene Angelil pada tahun 1994. Mereka bersama hingga 14 Januari 2016, ketika produser musik Kanada itu meninggal karena kanker tenggorokan pada usia 73 tahun.
Dion memberikan penghormatan kepada suaminya di media sosial pada Selasa, 14 Januari, tepat di peringatan sembilan tahun kematiannya. Pemenang Grammy lima kali itu membagikan foto pasangan itu dengan ketiga putra mereka Rene-Charles dan si kembar Nelson dan Eddie.
“Rene, kami tidak percaya sudah sembilan tahun sejak kamu pergi. Tidak ada hari berlalu tanpa kami merasakan kehadiranmu, RC, Eddie, Nelson dan aku,” tulisnya “Kamu adalah yang terhebat bagiku juara, partner dan Anda selalu melihat yang terbaik dalam diri saya. Saya menghormati Anda dan Anda akan dirindukan selamanya mon amour….
Komentar yang mendukung mulai berdatangan, dengan salah satu pengguna Instagram menulis, “Sulit dipercaya sudah 9 tahun berlalu, namun warisan yang dia tinggalkan dan betapa bangganya dia terhadap Anda dan anak-anak.”
[RELATED: Celine Dion Shares Heartwarming Post Thanking Fans for “Unwavering Support,” Secures New Billboard Milestone]
Celine Dion bertemu suaminya saat dia berusia 12 tahun
Celine Dion menulis dan menyusun single debutnya “Ce n’était qu’un rêve” pada usia 12 tahun sebelum menjadi artis rekaman terlaris di Kanada. Saudaranya menulis surat kepada manajer musiknya Rene Angelil. Judul di belakang album Ginette Reno.
Anehnya, Angelil yang berusia 38 tahun secara pribadi mengundang superstar pemula itu untuk mengikuti audisi. “Saat saya bernyanyi, dia mulai menangis,” kata Dion dikatakan RAKYAT jurnal bertahun-tahun kemudian. “Saat itulah saya tahu saya telah melakukan pekerjaan dengan baik.”
Faktanya, Angelil sangat percaya pada kekuatan bintang anak berusia 12 tahun itu menggadaikan rumahnya untuk membiayai album debutnya, Suara Tuhan yang baik. Maka dimulailah karir luar biasa yang berlangsung selama empat dekade dan terjual lebih dari 200 juta album di seluruh dunia.
Gambar milik Poree Audrey/ABACA/Shutterstock