Solo piano dari “Set Me Down on a Cloud” karya Lucas Nelson mungkin merupakan patah hati terberat yang pernah Anda dengar sepanjang tahun.

Lucas Nelson melalui media sosial membagikan beberapa covernya yang membuktikan betapa dia dapat mengubah lagu seseorang. Baru-baru ini, ia membuktikan bahwa ia dapat mengambil lagu lama dari diskografinya dan menjadikannya segar. Minggu lalu, dia menampilkan versi baru “Set Me Down on a Cloud” secara langsung untuk para penggemar dan pengikutnya.

Jumat lalu (10 Januari), Nelson melalui media sosial membagikan video penampilan solonya “Put Me On A Cloud.” Dia menulis lagu tersebut dengan janji “Real” dua kali. Ini pertama kali muncul di albumnya tahun 2016 Hal yang nyata. Band ini merekamnya lagi dengan Lucius untuk album self-titled mereka tahun 2017. Kedua rekaman full-range tersebut adalah yang terbaik. Namun, penampilan piano solo Nelson memungkinkan lagu tersebut menunjukkan isi hatinya. Dalam klip di bawah ini, “Set Me Down on a Cloud” seindah gerakannya.

[RELATED: Watch Lukas Nelson Deliver a Stunning Piano-Driven Cover of Zach Top’s Hit “I Never Lie”]

Kisah memilukan yang menginspirasi Lucas Nelson untuk menulis Put Me on a Cloud

“Put Me On A Cloud” berkisah tentang kehilangan yang menyakitkan dan kesedihan yang mendalam. Kisah di baliknya sangat memilukan.

“Wanita ini, dia dan suaminya secara tidak sengaja menabrak dan membunuh putri mereka yang berusia empat tahun,” kata Lucas Nelson dikatakan inspirasi lagunya. “Mereka datang ke salah satu acara saya dan mengatakan bahwa mereka merasa bahagia untuk pertama kalinya sejak kejadian itu dan meminta saya untuk menulis lagu tentang hal itu,” jelasnya.

“Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menulis tentang situasi ini dan mencoba merefleksikannya dalam seni,” kenangnya. “Saya merasakan roh membimbing saya.”

Nelson menulis lagu tersebut saat orang tua duduk di rumah sakit menunggu untuk melihat apakah anak mereka dapat bertahan hidup. Mengetahui cerita di balik lagu tersebut membuat beberapa baris yang bagus menjadi lebih berat secara emosional. Misalnya saja garis sentuh Dan hanya ada satu hal di dunia ini / Yang bisa menyembuhkanku / Sayang, buka matamu dan / Katakan padaku kamu tidak akan pergi’ jadilah belati di hati ketika Anda mengetahui apa maksud sebenarnya.

Dengan aransemen solo di atas, Nelson tidak hanya mengasah kemampuannya sebagai penyanyi dan penulis lagu, namun ia juga mengedepankan rasa sakit dalam liriknya.

Gambar unggulan Gambar Gary Miller/Getty



Sumber