5 saham juara diperkirakan tetap untung di tengah ancaman perang dagang global

Kamis, 16 Januari 2025 – 06:16 WIB

Jakarta, VIVA- Mirae Asset Sekuritas menyarankan investor untuk berinvestasi pada saham-saham dengan dividen tinggi di tengah meningkatnya ancaman dampak perang dagang global. Saat pasar penuh ketidakpastian, berikut 80 saham yang bisa jadi peluang untung.

Baca juga:

IHSG berpeluang menguat hingga 8.000, apakah perang dagang di bawah kepemimpinan Donald Trump menjadi sentimen positif?

Handiman Soetoyo, Head of Private Equity Mirae Asset, mengatakan sektor keuangan dan energi masih akan menjadi pembayar dividen terbesar pada tahun 2024. Kontributor utamanya antara lain saham ADRO, BBRI, BBCA, dan BMRI.

“Kedua sektor ini masih menjadi sektor yang paling menarik bagi investor pencari dividen,” kata Handiman dalam acara Media Day, mengutip keterangan resmi, Rabu, 15 Januari 2025.

Baca juga:

Aplikasi Cuan ini bisa bantu netizen hemat hingga Rp 40 juta, bagaimana bisa?

Pada tahun 2024, ADRO dan BBRI akan menyandang predikat emiten pemberi dividen terbesar dengan nilai masing-masing Rp 54,4 triliun dan Rp 48,1 triliun. Emiten yang membayar dividen terbesar dari sisi imbal hasil dividen adalah ADRO sebesar 49,4 persen, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) sebesar 20,5 persen, dan PT Baramulti Susesarana Tbk (BSSR) sebesar 19,8 persen.

Baca juga:

IHSG ditutup pada 7.079 pada saham perbankan setelah BI memangkas suku bunga

Handiman melaporkan jumlah emiten yang membagikan dividen akan bertambah dari 323 menjadi 342 pada 2023. Hal ini seiring dengan bertambahnya emiten baru di pasar saham.

Pembayaran dividen BUMN kepada pemerintah melebihi target sebesar Rp 86,4 triliun hingga November 2024. Dari jumlah tersebut, 68,6 persen dari total dividen yang dibayarkan ke kas negara Badan Usaha Milik Negara (DKK) yang sahamnya tercatat di bursa akan dialokasikan.

Bank pemerintah mendominasi industri dengan pangsa 57,4 persen. Oleh karena itu, Handiman berharap emiten BUMN bisa meraup untung mengingat target dividen masih naik hingga Rp 90 triliun pada 2025.

“80 saham perusahaan dengan dividen tinggi tersebut tersebar di seluruh sektor usaha bursa, kecuali sektor properti,” kata Handiman.

Lima saham teratas yang dipilih Mirae Asset antara lain:

PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM)

Ilustrasi uang kertas rupee

Foto:

  • pixabay.com/WonderfulBali

Saham BJTM diperdagangkan pada level 555 setelah menguat 2,78% atau 15 poin pada akhir sesi perdagangan Rabu 15 Januari 2025. Menurut Google Finance, saham BJTM memiliki imbal hasil bunga (dividend imbal hasil) tahunan sebesar 9,80 persen.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Saham BBRI menguat 7,63 persen atau 290 poin dan ditutup pada 4.090. Saham BBRI memiliki imbal hasil tahunan sebesar 9,05 persen.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Saham PTBA berakhir di 2.670 setelah menguat 1,91 persen atau 50 poin. Hasil dividen saham PTBA sebesar 14,90 persen.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk disingkat PGN

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk disingkat PGN

Saham PGAS stagnan di 1.655. Saham PGAS memiliki return tahunan sebesar 8,96 persen.

PT Trans Power Marine Tbk (TPMA)

Saham TPMA berkilau di area 620 setelah penutupan, naik 2,48% atau 15 poin. Tingkat keuntungan tahunan (dividend imbal hasil) saham TPMA sebesar 11,01 persen.

Halaman berikutnya

Lima saham teratas yang dipilih Mirae Asset antara lain:

Halaman berikutnya



Sumber