Pelatih Persib mencatat, belum ada liga lokal yang bisa menyuplai pemain ke timnas Indonesia

Kamis, 16 Januari 2025 – 11:00 WIB

Bandung, VIVA – Pelatih kepala “Persib Bandung” Bojan Hodak menekankan perkembangan pemain muda di Indonesia. Menurutnya, Liga Indonesia seharusnya menjadi pemasok utama pemain bagi timnas Indonesia, namun nyatanya saat ini banyak memuat pemain-pemain lawas.

Baca juga:

Indra Sjafri menunjukkan prestasinya kepada Patrick Kluivert

Pelatih asal Kroasia ini mengungkapkan, permasalahan tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara Asia lainnya. Ia mengaku sempat menyuarakan kekhawatiran masyarakat terhadap perkembangan pemain muda, namun mendapat penolakan.

“Hasilnya bagus, tapi ada masalah dengan perkembangan pemain muda di seluruh Asia. Saya berbicara kepada publik tentang hal ini dan bos saya tidak senang, jadi dia tidak memperbarui kontrak saya. Meski saya bisa membuat sejarah di hal ini. Generasi”, kata Bojan kepada grup media.

Baca juga:

Jens Raven Kluivert yakin Timnas Indonesia mampu melaju ke Piala Dunia

Bojan menjelaskan, pengembangan pemain muda di Asia, termasuk Asia Tenggara, belum tertata dengan baik. Dengan demikian, perkembangan pemain muda Asia tertinggal jauh dari negara-negara Eropa.

Di Eropa, pemain muda berpartisipasi dalam kompetisi sejak usia 8 tahun, dan di Asia sejak usia 16 tahun. Itu sebabnya peluang pemain di Asia tertinggal jauh baik secara fisik maupun teknis.

Baca juga:

Pelatih Justin berpeluang 70 persen Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia

“Timnas di sini ketinggalan dibandingkan negara-negara Eropa. Anak saya sekarang ada di Eropa, jadi anak-anak di Eropa mulai bermain kompetitif sejak usia 8 tahun. Di sini mereka baru mulai pada usia 16, 17, dan 18 tahun. Jadi 10 tahun Sudah ketinggalan zaman dari tim-tim Eropa dalam mengembangkan pemain muda,” jelasnya.

“Artinya di Eropa, seorang anak berusia 18 tahun, jika dia bermain 30 kali dalam satu musim, dia telah memainkan 300 pertandingan kompetitif di liga. Anak-anak di sini hanya bisa memainkan 50 pertandingan kompetitif.” – dia melanjutkan.

Meski begitu, pelatih berusia 53 tahun itu yakin sepak bola Indonesia bisa berkembang jika dikelola dengan baik. Apalagi Indonesia punya banyak pemain dengan potensi besar.

“Anda bisa lihat pemain-pemain Eropa lebih percaya diri dengan bola karena teknik dan taktiknya bagus, terutama penguasaan bola. Tapi potensinya pasti ada karena ada 300 juta orang di sana,” jelasnya.

Halaman berikutnya

Meski begitu, pelatih berusia 53 tahun itu yakin sepak bola Indonesia bisa berkembang jika dikelola dengan baik. Apalagi Indonesia punya banyak pemain dengan potensi besar.



Sumber