Menurut Mafindo, sebagian besar penipuan politik menjelang pilkada ada di TikTok

Rabu, 18 September 2024 – 06:36 WIB

Hanya saja, HIDUP – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menyatakan masyarakat harus cerdas menyikapi berita bohong atau hoaks jelang Pilpres serentak 2024.

Baca juga:

Menurut Bavaslu, laporan netralitas ASN lebih cenderung meningkat pada pilkada dibandingkan pemilu.

“Saya berharap untuk Pilkada Solo tidak terjadi seperti Pilpres yang banyak terjadi kecurangan terhadap calonnya,” kata aktivis Mafindo Niken Setyawati dalam acara dialog dengan Persatuan Wartawan Indonesia Surakarta (PWI) bertajuk “Media, Informasi dan Pilkada 2024” di Solo, Jawa Tengah, Selasa 17 September 2024.

Ia berharap, mengingat calon peserta pilkada kali ini tak jauh dari kontroversi, maka berita bohong bisa diminimalisir.

Baca juga:

BKN menggantikan KASN untuk mengawasi pelanggaran ASN di Pilkada 2024

Demonstrasi persiapan materi dan teknis pemilu daerah.

Foto:

  • VIVAnews/Muhammad Salikhin

Namun tetap harus hati-hati dan meredamnya karena calon terkait dengan pihak yang menjadi sasaran penipuan. Berimplikasi negatif bagi calon yang bertarung di Pilkada Solo, ujarnya.

Baca juga:

Bawaslu segera temui Kementerian Dalam Negeri bahas netralitas kepala desa di Pilkada 2024

Oleh karena itu, Niken meminta masyarakat lebih cerdas dan kritis menyikapi pemberitaan tersebut dan tidak menelan informasi yang diterimanya.

“Kami masih harus memfilter dan memutuskan data apa saja yang diperbolehkan dan digunakan.membagikanmana yang tidak,” ujarnya.

Sementara itu, banyak sekali berita palsu yang bermunculan di media sosial TikTok saat ini. “Penipuan politik paling banyak ada di TikTok, karena saat ini pemilihnya kebanyakan anak muda, mereka pengguna TikTok,” ujarnya.

Gambar surat suara pilkada sekaligus

Gambar surat suara pilkada sekaligus

Sementara itu, Ketua PWI Surakarta Anas Syahirul berharap peran media menjelang Pilkada 2024 dapat mendukung keterbukaan demokrasi di Indonesia.

“Masyarakat harus mengetahui pengalaman masing-masing calon. Kami berusaha mempelajari pengalaman para calon tersebut agar masyarakat lebih tahu siapa pemimpinnya ke depan,” ujarnya. (semut)

Halaman selanjutnya

“Kami masih harus menyaring dan memilah informasi mana yang boleh dibagikan dan mana yang tidak,” ujarnya.

Drama anak Nikita Mirzani, psikolog mengungkap hal tersebut



Sumber