Jumat, 17 Januari 2025 – 00:26 WIB
Jakarta – Menurut Pengamat Timur Tengah Universitas Gadja Mada (UGM) Siti Mutiah Setiawati, gencatan senjata yang disepakati antara Otoritas Palestina, Hamas, dan Israel hanyalah pidato yang disampaikan Presiden AS Joe Biden di akhir masa jabatannya.
Baca juga:
DPR RI meminta semua pihak memantau pelaksanaan gencatan senjata Israel-Hamas
“Perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel merupakan pidato Presiden AS Joe Biden hanya beberapa hari sebelum masa jabatannya berakhir,” kata Mutiah.
Dilaporkan DI ANTARA Di Jakarta, Kamis 16 Januari 2025, Mutiah mengatakan serangan Israel ke Gaza masih terus berlanjut, seperti yang terjadi di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Baca juga:
PKS: Gencatan senjata Israel dan Hamas harus menjadi langkah permanen untuk mengakhiri kolonialisme di Palestina
Jadi, genosida masih terjadi, tidak ada niat baik dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan perang, ujarnya.
Baca juga:
Analis UI mengungkap pihak-pihak yang berperan penting dalam kesepakatan damai Gaza
Menurut Mutiah, kejahatan Israel (Netanyahu) dan Hamas harus diselesaikan terlebih dahulu secara hukum.
Ia menambahkan, isi usulan dalam perjanjian gencatan senjata tidak dijelaskan secara rinci.
“Saya tidak melihat rincian perjanjian gencatan senjata selain pertukaran tahanan, sehingga masih sulit memprediksi situasi masa depan di Gaza,” ujarnya. (semut)
Wakil Menteri Luar Negeri RI: Gencatan senjata di Gaza adalah kemenangan bagi Palestina dan kemanusiaan
Wakil Menteri Luar Negeri RI menilai gencatan senjata antara Palestina dan Israel merupakan kemenangan bagi rakyat dan kemanusiaan Palestina serta babak baru perjuangan.
VIVA.co.id
16 Januari 2025