Kantor pusat kosong dan NPWP tidak aktif sehingga Muara Aviana dilaporkan ke OJK

Jumat, 17 Januari 2025 – 22.00 WIB

Jakarta – PT. Galeri Multi Payment (GMP) menjelaskan kepada pelanggannya permasalahan antara mereka dan PT. Aviana Sinar Abadi, tbk (ASA) sebagai pemilik pasar IRS.

Baca juga:

OJK mengawasi pembatalan utang UMKM

Bermarkas di kantor Legal Group Leader Tamil Selvan, Jakarta Barat, Tamil menjelaskan, isu kontroversial tersebut sebenarnya cukup sederhana, yakni IRS Market belum membayar sebagian produk GMP yang dipesannya. dikirim

“Sederhana sekali, Aviana pesan produknya dikirim, lalu kami tidak membayarnya. Setelah kami minta, mereka mengalihkan tanggung jawab ke pembeli, dan kami tidak tahu pembelinya. Yang kami tahu adalah itu IRS Market memesan produknya untuk dikirim dan kami sudah menerima pembayaran dari IRS Market, sehingga hubungan hukum dengan mereka jelas,” kata Tamil di kantornya, Jumat, 17 Januari 2025.

Baca juga:

Pelajari apa itu 2L dan SNACK untuk penggunaan pinjol yang aman

Kang, sapaan akrabnya, mengaku tidak melihat niat baik Tamil Aviana bahkan melihat ada yang mencurigakan karena saat GMP mendatangi kantor ASA di Jalan Alaydrus, Petojo, Jakarta Pusat, kantor tersebut dalam keadaan kosong dan tidak ada penghuninya. Selain itu, pengecekan nomor ASA NPWP di Klikpajak.id menunjukkan nomor tersebut sudah tidak aktif atau sudah dihapus oleh DJP.

Oleh karena itu, selain mengajukan gugatan perdata, pihaknya juga menyampaikan laporan polisi ke Polda Jateng, serta laporan ke KPPU RI, BPKN, dan OJK.

Baca juga:

OJK memantau pelaksanaan keringanan utang UMKM

“Anehnya perusahaan itu tercatat di bursa, tapi saat kami datangi ke kantor pusat ternyata kosong dan setelah kami cek NPWP-nya, mereka mengira sudah tidak aktif lagi. Ini buruk sekali bagi perusahaan yang sudah tercatat. , “katanya.

Pada 31 Desember 2024 pukul 08.00, dikutip portal berita Garuda TV, Anang Yuliardi selaku kuasa hukum ASA mengatakan GMP telah melakukan inovasinya dan terjadi kesalahan prosedur di pasar IRS karena mencantumkan produk yang sama. dengan dua kode berbeda. ketika seseorang melakukan ini, pesanan pembelian terbaca dua.

Menanggapi hal tersebut, kuasa hukum Richard Sitio selaku kuasa hukum yang menangani gugatan GMP mengatakan bahwa fitur entri kode disediakan oleh IRS Market dan tidak pernah ada larangan penggunaannya, dan seluruh sistem yang dimiliki GMP untuk mengelola entri kode juga relevan ASA.

“Ini bukan kesalahan prosedur, fiturnya ada dan tidak pernah dibanned. Bukti bannya mana kalau ada? Enggak. Kita audit IT ya guys, semua sistem ada Aviana, jadi kalau ada sistemnya kesalahan, itu jelas tanggung jawab mereka “Kami melatih para ahli di bidang IT dan hukum e-commerce untuk membuktikannya di pengadilan”.

Indonesia Anti-Fraud Center menghemat Rp 88,3 miliar dari penipuan keuangan

Per 13 Januari 2025, Indonesia Anti-Fraud Center (IASC) telah mencapai kemajuan luar biasa dalam memberantas aktivitas penipuan keuangan di Indonesia.

img_title

VIVA.co.id

15 Januari 2025



Sumber