Sabtu, 18 Januari 2025 – 00:41 WIB
Jakarta – Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Cristianto tak menampik informasi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sempat bertemu langsung dengan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Baca juga:
Dave Laksono Kosgoro 1957 memastikan Presiden Prabowo terus melakukan sosialisasi politik
Menurut Hasto, mengenai rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo, kedua pihak akan berdiskusi langsung. Sebab, menurut Hasto, Megawati dan Prabovo memiliki komunikasi yang baik dan kedekatan ideologi yang kuat.
“Pada saat yang tepat, kita akan mengadakan pertemuan para pemimpin kedua negara, karena jejak sejarah kedua pemimpin sangat kuat dan akar ideologi, kesamaan, mengabdi kepada bangsa dan negara, semua itu akan menjadi isu strategis. Nanti dibicarakan kedua pemimpin,” kata Hasto kepada wartawan di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Januari 2025.
Baca juga:
Pertemuan Megawati-Prabovo bukan berarti pemerintah masih membutuhkan bantuan, kata elite PKB
Namun nanti Ibu Megawati Soekarnoputri dan Pak Presiden Prabowo akan berkomunikasi langsung mengenai masalah ini, ujarnya.
Baca juga:
BGN merekomendasikan tambahan Rp100 triliun untuk mencapai target penerima BGN 82,9 juta MBG
Ia juga menjelaskan arahan Megawati agar permasalahan terkait pertemuan-pertemuan penting dan strategis akan ditentukan langsung oleh Megawati dalam mengkoordinasikan komunikasi dengan Presiden Prabowo.
Di sisi lain, Hasto menyebut PDIP adalah penyeimbang di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ia juga mengulas pidato politik Megawati pada perayaan HUT PDIP ke-52 pada 10 Januari 2025, di mana Megawati mengapresiasi dan berterima kasih kepada Presiden Prabowo atas koreksi bersejarah yang dilakukan terhadap Proklamator Bangsa dan Romo Bung Karno.
Megawati menyebut peristiwa itu sebagai momentum rekonsiliasi nasional sebagai sebuah bangsa, untuk saling bekerjasama dalam posisi politiknya.
Termasuk posisi politik PDI Perjuangan sebagai penyeimbang untuk melaksanakan checks and balances guna membangun demokrasi yang sehat berdasarkan kedaulatan rakyat, kata Hasto.
Hasto mengatakan, istilah oposisi tidak dikenal dalam sistem politik dan pemerintahan Indonesia. Dalam praktiknya, PDIP memberikan masukan konstruktif terhadap isu-isu terkait pemberdayaan petani, kesejahteraan, dan gizi buruk.
Termasuk pembentukan kepemimpinan pemuda, harus kita lakukan sebagai anak bangsa, kata Hasto.
Namun PDI Perjuangan, di awal pemerintahan Presiden Prabowo kita melihat hal berbeda akibat kesulitan masa lalu terkait cara mengentaskan kemiskinan, cara menstimulasi pertumbuhan melalui kendala fiskal, permasalahan geopolitik global. pemanasan global “juga akan mempengaruhi situasi perekonomian kita”, tambahnya.
Halaman berikutnya
Ia juga mengulas pidato politik Megawati pada perayaan HUT PDIP ke-52 pada 10 Januari 2025, di mana Megawati mengapresiasi dan berterima kasih kepada Presiden Prabowo atas koreksi bersejarah yang dilakukan terhadap Proklamator Bangsa dan Romo Bung Karno.