Jumat, 17 Januari 2025 – 21:24 WIB
Jakarta – Edi Sunarsono (68), seorang ayah penuh harapan yang menghadapi tantangan berat. Putri kesayangannya Osima Yukari (30) menjadi salah satu yang hilang dalam kebakaran besar di Glodok Plaza, Jakarta Barat.
Baca juga:
Dua tas berisi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza kembali dievakuasi
Meski keluarganya khawatir, Edie tetap berpegang pada harapan, mengharapkan keajaiban yang bisa menyelamatkan anaknya yang belum ditemukan.
Edi berharap Osima masih hidup dan dirawat di rumah sakit yang dirahasiakan hanya dengan luka ringan.
Baca juga:
Kebakaran Glodok Plaza: Indria Seviana Bela Hilang Usai Rayakan Wisuda Pramugari
Harapan saya, kalau terjadi keajaiban, siapa tahu dia luka ringan atau mungkin di rumah sakit, informasinya tidak bisa ditemukan, kata Edi saat ditemui wartawan di RS Bhayangkari Polri, Jakarta Timur.
Baca juga:
Eko masih mencari Ade sambil bercerita tentang rekan anaknya yang menyelamatkan diri dari kebakaran di Glodok Plaza.
Sementara anggota keluarga lainnya terus menunggu kabar baik. Meski merasa khawatir, namun mereka tetap tidak bisa menerima Osima bisa menjadi salah satu korban tragedi kebakaran tersebut.
“Kami sekeluarga masih belum yakin Ema (Osima) sudah tiada. “Kami masih berharap dia masih hidup,” kata Eddie dengan suara sedih.
Namun meski diliputi harapan, Edie menyadari jika anaknya tidak bisa diselamatkan, ia harus menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada.
“Saya berusaha untuk tidak menangis dan mengingatkan diri sendiri bahwa ini adalah naskah Tuhan, menerimanya dengan sepenuh hati,” lanjut Edie menunjukkan kekuatan batinnya dalam menghadapi kemungkinan terburuk.
Saat ini, Edi berharap proses identifikasi jenazah segera selesai. Jika hasil tes DNA menunjukkan kecocokan dengan putranya, Edi berencana membawa jenazah Osima ke Kendal, Jawa Tengah untuk dimakamkan di kampung halamannya.
“Saya berharap tes DNA ini segera selesai dan saya bisa membawa pulang anak saya karena keluarga di sana sangat menunggu,” ujarnya sambil berharap hasil identifikasi segera keluar.
Di sisi lain, banyak tantangan yang dihadapi petugas yang terlibat dalam pencarian korban kebakaran Plaza Glodok. Syarifuddin, Kepala Operasi Sudin Gulkarmat, Jakarta Barat, menjelaskan, proses evakuasi terhambat karena tumpukan puing dan pecahan atap yang ambruk di beberapa lantai bangunan.
“Masalahnya sangat besar, area kebakaran sangat luas dan sebagian besar ruangan terutama lantai 7, 8, dan 9 akan terbakar dengan material yang ada seperti spandek dan baja ringan. Selanjutnya atap lantai 9 ambruk sehingga menutupi sebagian besar area sehingga mempersulit pencarian, jelas Syarifuddin kepada wartawan.
Dalam kondisi seperti itu, evakuasi korban memakan waktu lebih lama dan proses identifikasi menjadi semakin sulit.
Selain tumpukan puing, terdapat pembatas ruangan yang menghambat pencarian korban dan efektifitas pemadaman kebakaran, kata Syarifuddin. Tim pemadam kebakaran yang bersatu terus bekerja keras, meski dibatasi oleh kondisi yang sangat sulit.
Kebakaran Plaza Glodok menyisakan luka mendalam bagi banyak keluarga yang kehilangan orang-orang tercintanya atau masih menunggu kepastian nasib orang-orang tercintanya.
Sementara itu, proses identifikasi terus dilakukan dengan harapan setiap korban dapat ditemukan dan dikembalikan ke keluarganya.
Semoga keajaiban yang ditunggu-tunggu Edie dan keluarga lainnya menjadi kenyataan dan bisa meringankan kesulitan mereka saat ini.
Halaman berikutnya
Namun meski diliputi harapan, Edie menyadari jika anaknya tidak bisa diselamatkan, ia harus menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada.