Minggu, 19 Januari 2025 – 09:45 WIB
Mojokerto, VIVA – Kisah inspiratif datang dari Trowulan, Mojokerto. Ibu Suciyah, seorang penggilingan padi skala kecil, membuktikan bahwa pembatasan bukanlah hambatan bagi pertumbuhan. Kehidupannya yang awalnya pas-pasan dengan penghasilan hanya Rp300.000 per bulan, kini berubah drastis berkat kuatnya kemauan dan dukungan program PNM Mekaar.
Baca juga:
Menteri Maman mengungkap peran PMN AO dalam meningkatkan pengembangan UMKM
Perubahan besar ini dimulai pada tahun 2017 ketika keluarganya menghadapi krisis keuangan. Dalam keadaan sulit, Ibu Suciyah bertemu dengan Account Officer (AO) Mekaar di pasar. Lewat perbincangan singkat itu, ia ditawari modal awal sebesar Rp 3 juta. Modal tersebut ia gunakan untuk mengembangkan usaha pembuatan kuningan cor yang selama ini beroperasi dengan peralatan seadanya.
Hasilnya? Bisnis berkembang perlahan tapi pasti. Ibu Sucia tidak hanya berhasil memperbaiki perekonomian keluarganya, namun juga menciptakan peluang bagi orang lain. Kini ia mempekerjakan beberapa tetangganya, membeli peralatan produksi yang lebih modern, dan bahkan membangun bisnisnya sendiri. Selain itu, kebaikan hatinya membuatnya rutin membantu anak-anak yatim piatu di lingkungannya.
Baca juga:
PNM Mekaar bantu 400.000 perempuan kurang mampu di TPST Bantar Gebang
“Saya pernah merasa hidup susah. Kekayaan dari berdagang sedikit. Saya ingin membantu masyarakat yang kesusahan,” kata Susiyah, dikutip dalam keterangannya, Minggu, 19 Januari 2024.
Baca juga:
PNM akan fokus memberikan pelanggan pilihan untuk melakukan upgrade pada tahun 2025
Tidak berhenti sampai disitu, Ibu Suciyah juga aktif mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh PNM Mekaar. Dalam salah satu pelatihan “Mencetak Beras”, ia menularkan ilmu baru kepada tetangganya. Melalui pelatihan ini, ia mampu menginspirasi lebih banyak orang di komunitasnya untuk memulai bisnis serupa.
“Saya diajak belajar membuat nasi cor, tapi caranya berbeda dengan yang biasa saya lakukan. Pulang dari sana, saya ceritakan ke tetangga cara membuatnya mudah,” jelasnya.
Kegigihan Ibu Susiyah menarik perhatian banyak pihak, termasuk Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaymin Iskandar. Dalam kunjungannya ke Mojokerto, beliau memberikan bantuan berupa peralatan produksi yang diharapkan dapat membawa usaha Ibu Sucia ke tingkat yang lebih tinggi.
Dirjen PNM Arief Mulyadi menekankan pentingnya mendukung perempuan seperti Ibu Suciyah. Ia percaya pada kekuatan ibu untuk memberikan kontribusi holistik terhadap lingkungan. Ia mencatat, komitmen PNM untuk terus mendukung akses permodalan usaha yang tepat dapat mengubah hidup dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
“Perempuan Mekar mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan, mereka sudah mempunyai bibit dan naluri untuk memberi semaksimal mungkin kepada keluarga bahkan lingkungan. “Misi kami adalah memberikan dukungan sebaik-baiknya dengan pendanaan dan dukungan melalui program-program yang tepat sasaran,” kata Arief.
Halaman berikutnya
Kegigihan Ibu Susiyah menarik perhatian banyak pihak, termasuk Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaymin Iskandar. Dalam kunjungannya ke Mojokerto, beliau memberikan bantuan berupa peralatan produksi yang diharapkan dapat membawa usaha Ibu Sucia ke tingkat yang lebih tinggi.