Istana membantah anggaran MBG akan memotong program lain

Minggu, 19 Januari 2025 – 12:16 WIB

Jakarta Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Dedek Prayudi menolak anggapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan memangkas anggaran lainnya. Ia menegaskan rumor tersebut tidak benar.

Baca juga:

Keracunan Massal Anak SD di Sukoharjo, DPR Minta Program MBG Dikendalikan Ketat

“Sebenarnya tidak seperti itu (pemotongan anggaran untuk program lain). Jadi jangan pikirkan itu.bingkai Sepertinya MBG mengorbankan orang lain, kata Dedek kepada wartawan seperti dikutip, Minggu, 19 Januari 2025.

Dedek menjelaskan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto cepat melaksanakan program kerjanya.

Baca juga:

Pihak Istana mengatakan pemberian susu UHT dihargai dalam program makan bergizi gratis

Jika pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, lanjut Dedek, fokus utama anggarannya adalah pada pembangunan infrastruktur besar-besaran, namun pada masa Presiden Prabowo fokusnya adalah pada sumber daya manusia, mulai dari MBG sebesar Rp71 triliun dan fokus pada pemeriksaan kesehatan gratis (SDM). pada pengembangan. anggaran sebesar 4,7 triliun.

Implementasi program MBG di Kabupaten Tangerang

Foto:

  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Baca juga:

Deddy Corbusier Marah Mahasiswa Protes Rasa Menu MBG: Kaya Kok?

Selain itu, kata dia, pemerintah berencana memberikan pemeriksaan TBC gratis selain pemeriksaan kesehatan ulang tahun dengan anggaran Rp8 triliun.

Selain itu, peningkatan kualitas infrastruktur kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas juga ditingkatkan dengan anggaran sebesar Rp15 triliun pada masa kepemimpinan Prabowo.

“Jadi, MBG tidak makan yang lain-lain ya. Tapi soalnya dulu kita membangun infrastruktur yang besar, jadi sekarang kita mengalihkan infrastruktur APBN kita. mengarahkan ulang terhadap pembangunan manusia. “Sementara infrastruktur sedang dibangun, peran pihak swasta kini semakin meningkat.

Dedek mengatakan, salah satu bagian anggaran yang dikurangi ditujukan untuk pembangunan Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN), Kalimantan Timur. Sementara itu, pembangunan daerah mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Dedek, hal tersebut wajar karena saat ini fokus utama pembangunan adalah menarik pihak swasta.

Persiapan pendistribusian MBG di Medan (BSputra/VIVA).

Persiapan pendistribusian MBG di Medan (BSputra/VIVA).

Foto:

  • VIVA.co.id/BS Putra (Medan)

Ia mencatat, pembangunan besar-besaran yang dilakukan pemerintah membuat pihak swasta, khususnya investor asing, melihat keseriusan negara dalam mengembangkan IKN.

“APBN hanya bisa membiayai puluhan persen untuk pembangunan IKN, dan itu sudah ada dalam undang-undang. Saat itu sudah dekat. penyegelan atau kalau sudah mencapai batas atas, sudah saatnya pihak swasta membiayainya,” imbuhnya.

Halaman selanjutnya

“Jadi, MBG tidak makan yang lain-lain, tidak. Tapi yang terjadi adalah kita dulu membangun infrastruktur secara besar-besaran, jadi sekarang kita refocusing infrastruktur APBN. Sekarang kita refocus pada pembangunan manusia.” , infrastrukturnya masih dibangun, peran swasta baru ditingkatkan,” ujarnya.

Halaman selanjutnya



Sumber