Minggu, 19 Januari 2025 – 16:05 WIB
Gaza, LANGSUNG – Israel menyerang Jalur Gaza, menunda gencatan senjata karena kelompok Hamas tidak membebaskan tiga sandera. Sebelumnya telah disepakati bahwa gencatan senjata akan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025 pukul 08.30 WIB.
Baca juga:
Indonesia berjanji membantu membangun kembali Gaza
Laporan dikutip AP, Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, mengatakan gencatan senjata tidak akan dimulai sampai Hamas menyerahkan nama ketiga sandera yang akan dibebaskan. Hal ini sama dengan pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya.
Hamas mengatakan keterlambatan penyerahan nama-nama sandera Israel karena alasan “teknis” di lapangan. Namun, Hamas berusaha mematuhi gencatan senjata yang diumumkan pekan lalu.
Baca juga:
Mengenai gencatan senjata di Gaza, itulah harapan Trump
Instruksi Netanyahu kepada militer Israel sudah jelas, bahwa gencatan senjata tidak akan dimulai sampai Zionis memiliki daftar sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas. Hal ini sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
Baca juga:
Sebelum dibebaskan, Israel akan memindahkan tahanan Palestina ke dua penjara
Gencatan senjata telah diupayakan untuk mengakhiri perang 15 bulan antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata juga menyetujui pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza. Ratusan warga Palestina kemudian ditangkap oleh Israel.
Gencatan senjata dapat ditengahi antara AS, Qatar dan Mesir.
Sementara itu, kutipan dari AljazairGencatan senjata Israel dengan Hamas di Gaza sedianya dimulai pukul 08.30 waktu setempat hari ini. Sebagai hasil dari kesepakatan tersebut, Hamas akan membebaskan tiga tawanan perempuan yang masih hidup.
Dengan demikian, Israel, pada gilirannya, membebaskan 95 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Sebagian besar warga Palestina adalah perempuan dan anak-anak.
Halaman selanjutnya
Sementara itu, gencatan senjata Israel dengan Hamas di Gaza dijadwalkan dimulai pada pukul 08:30 waktu setempat hari ini, menurut Aljazeera. Sebagai hasil dari kesepakatan tersebut, Hamas akan membebaskan tiga tawanan perempuan yang masih hidup.