Korea Selatan memecat 4 jenderalnya karena keputusan darurat militer

Senin, 20 Januari 2025 – 21:08 WIB

Seoul, VIVA – Pemerintah Korea Selatan telah memberhentikan setidaknya empat komandan militer senior sebagai akibat dari perintah darurat militer jangka pendek yang dikeluarkan Presiden Yoon Suk-yeol pada hari Senin, kantor berita Yonhap melaporkan. Presiden Yoon Suk Yeol sendiri dimakzulkan bulan lalu.

Baca juga:

Kesehatan ibu negara Korea Selatan, yang terlibat dalam banyak skandal, semakin memburuk hingga menjadi kurus.

Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, pejabat tinggi militer yang dicopot dari jabatannya adalah kepala Komando Kontra Intelijen Pertahanan, Letjen Yeo In-hyeon; Mayor Jenderal Moon Sang Ho, kepala Komando Intelijen Pertahanan; Kepala Komando Pertahanan Ibu Kota, Letjen Lee Jin Woo, dan Letjen Kwak Jong Keun, Kepala Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat.

Pada Selasa, 29 Oktober 2024, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyatakan bahwa pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia merupakan ancaman keamanan bagi Korea Selatan dan masyarakat dunia, media lokal melaporkan.

Baca juga:

Yoon Suk-yeol menjadi presiden Korea Selatan pertama yang ditangkap saat menjabat

Keempat pejabat tersebut diduga terlibat dalam operasi darurat militer pada 3 Desember 2024.

Keputusan tersebut diambil sambil menunggu peninjauan hukum atas kemungkinan tindakan disipliner terhadap Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Park Ahn-su, yang menjabat sebagai komandan darurat militer pada saat itu.

Baca juga:

Perdagangan Indonesia-Korea Selatan mencapai Rp 299,3 miliar dalam 11 bulan

Pemerintah diperkirakan akan memberitahukan secara resmi keempat panglima tersebut pada Selasa, 21 Januari 2025, saat keputusan tersebut mulai berlaku.

Pagi itu, polisi Korea Selatan menggerebek kantor kepresidenan untuk mengamankan dokumen terkait deklarasi darurat militer oleh Presiden Yun.

Presiden yang sekarang dimakzulkan telah ditempatkan di sel isolasi di penjara Seoul setelah ditangkap secara resmi.

Menurut Shin Yong, Yoon dipindahkan ke sel isolasi seluas 12 meter persegi di Penjara Uiwang di selatan Seoul pada Minggu (19/1) setelah Pengadilan Distrik Seoul Barat mengeluarkan surat perintah resmi atas penangkapannya. hae, komisaris utama Lembaga Pemasyarakatan Korea.

Yoon Suk Yeol ditangkap oleh polisi Korea Selatan

Yoon Suk Yeol ditangkap oleh polisi Korea Selatan

Sel-sel tersebut, yang biasanya menampung lima atau enam orang, adalah sel yang sama yang pernah digunakan oleh mantan presiden yang pernah ditahan, kata Sheen kepada anggota parlemen.

Yoon menjadi presiden Korea Selatan pertama yang secara resmi ditangkap saat menjabat.

Penangkapan Yoon terjadi pada hari Minggu setelah pengadilan Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk memperpanjang penahanannya bulan lalu karena gagal menerapkan darurat militer. (semut)

Halaman selanjutnya

Presiden yang sekarang dimakzulkan telah ditempatkan di sel isolasi di penjara Seoul setelah ditangkap secara resmi.

Halaman selanjutnya



Sumber