Selasa, 21 Januari 2025 – 06:56 WIB
Jakarta – Istana Kepresidenan akhirnya angkat bicara soal Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro yang melakukan pemecatan arogan dan sepihak oleh anak buahnya, salah satunya Neni, spesialis hubungan dengan pakar muda. Itu Herlina . dan bertindak sebagai tuan rumah.
Baca juga:
Demo ASN, Kemendikbudristek menyebut rotasi dan mutasi sebagai hal sederhana
Terkait hal tersebut, Kepala Departemen Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi meminta masyarakat menunggu hasil dialog internal yang digelar di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
“Kita tinggal menunggu hasil dialog di internal kementerian,” kata Hasan Nasbi seperti dikutip wartawan, Selasa, 21 Januari 2025.
Baca juga:
Paling terkenal: Istri Menteri Satryo, bentrokan di Bima dan pembongkaran tembok laut
Hasan Nasbi meyakini perselisihan yang terjadi di Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bisa diselesaikan dengan dingin.
Baca juga:
Usai Viral Demonstrasi Ratusan PNS Akibat Pemukulan dan Penembakan Sepihak, Menteri Satryo: Sekarang Rekonstruksi Sedang Berjalan
“Untuk saat ini kami yakin hal tersebut dapat diselesaikan melalui dialog yang tulus dan tenang,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan aparatur sipil negara (ASN) menggelar aksi damai di depan gedung Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Dalam aksinya, mereka mengejek sikap arogan Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Neni Herlina, seorang pakar muda spesialis humas dan akting. Ia mengaku ditolak sebagai pihak oleh Menteri Dalam Negeri Satryo. Neni yang turut serta dalam aksi damai tersebut mengatakan, Satryo melakukan pemecatan sepihak di hadapan rekan-rekan dan pekerja magang yang satu ruangan dengan Neni.
Dia menjelaskan arogansi Satryo sebagai kepala kementerian. Neni sedang berada di kantornya saat itu.
Namun Satryo masuk ke kamar Neni karena ada masalah. Saat itu, menurut Neni, Menteri memintanya segera keluar dari Kementerian Pendidikan.
“Tinggalkan sekolah dasar!” “Bawakan semua barangmu,” kata Neni menirukan suara Satryo.
Neni mengaku malu karena pemecatan itu dilakukan di hadapan rekan-rekan magangnya di departemen yang sama.
“Pada dasarnya begitulah saya disuruh ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah),” kata Neni.
Halaman selanjutnya
Dia menjelaskan arogansi Satryo sebagai kepala kementerian. Neni sedang berada di kantornya saat itu.