Selasa, 21 Januari 2025 – 08:44 WIB
Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro membantah dirinya dipecat, namun menyebut mutasi dan rotasi merupakan hal biasa di suatu instansi atau kementerian.
Baca juga:
Paling terkenal dengan: Koleksi mobil Vazir Satryo yang memperkenalkan istilah Lane Hogger
Hal itu disampaikan Satryo di rumah dinasnya, kawasan Jakarta Selatan, Senin (20/1) malam saat menanggapi aksi unjuk rasa pegawai Kemendikbudristek. di pagi hari.
“Untuk lebih jelasnya, dan sudah saya sampaikan kepada yang bersangkutan, kementerian tidak pernah memecat siapa pun. Faktanya pemerintah, kementerian melakukan mutasi atau rotasi, itu hal yang umum dilakukan oleh suatu lembaga, instansi pemerintah, atau. non-negara,” ujarnya.
Baca juga:
Menteri Dalam Negeri Tito menyebut Keputusan Gubernur Jakarta tentang ASN yang memperbolehkan poligami membuat perceraian sulit dilakukan.
Menurut dia, setelah berdiskusi panjang lebar dengan Neni Herlina, pegawai Kemendiktisaintek yang tiba-tiba dipecat, serta Suwitno, Ketua Serikat Pegawai Dikti, akhirnya paham dengan kebijakan tersebut.
Baca juga:
Didikti Satryo membantah rekaman yang beredar di media sosial bukanlah suaranya
“Dan mereka akhirnya paham bahwa penempatan orang tidak selalu sesuai harapan. Kita harus berharap, tapi ada tugas lain dan kita harus menugaskannya ke tempat yang mungkin berbeda, tapi menurutku itu yang terbaik untuk mereka juga. he menjelaskan.
Ia juga mengatakan, Kemendikbud juga berupaya semaksimal mungkin melayani seluruh pegawai yang ada dan menjalin kerja sama yang baik dengan mereka.
Oleh karena itu, harapan kami ke depan adalah kementerian ini dapat bekerja dengan sangat baik, yang mana kami berharap para pegawainya juga dapat menikmati kesejahteraan yang layak mereka dapatkan, ”ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menggelar aksi damai di depan kantor Kemendiktisaintek di Jakarta. Jakarta. Senin
Aksi protes yang dilakukan dengan menyanyikan beberapa lagu nasional seperti Indonesia Raya dan Bagimu Negeri, meneriakkan slogan, serta membentangkan spanduk dan beberapa karangan bunga, dipicu oleh pemecatan mendadak seorang pegawai kementerian. Pendidikan dan teknologi mengambil nama Neni Herlina, beberapa waktu lalu.
“Mungkin ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugasnya, padahal bukan Bu Neni sendiri yang melakukannya, tapi ada yang mendapat fitnah atau fitnah,” kata Suvitno, Ketua Serikat Pegawai Perguruan Tinggi pada acara tersebut.
Tak hanya itu, Suwitno mengatakan perlakuan yang dinilai tidak adil itu juga menimpa pegawai lain yang sebelumnya tidak mau disebutkan namanya. (semut)
Halaman selanjutnya
Oleh karena itu, harapan kami ke depan adalah kementerian ini dapat bekerja dengan sangat baik, yang mana kami berharap para pegawainya juga dapat menikmati kesejahteraan yang layak mereka dapatkan, ”ujarnya.