Puskesmas di Berau, Kalimantan Timur menutup layanan gawat darurat dan rawat inap karena tidak ada dokter

Selasa, 21 Januari 2025 – 09:15 WIB

Bagus, VIVA – Sebuah Puskesmas di pedalaman Kalimantan Timur terpaksa menutup layanan gawat daruratnya, yaitu UGD dan rawat inap, karena tidak ada dokter umum.

Baca juga:

Desa Ekowisata Berbasis Rotan di Kalimantan Timur

Puskesmas tersebut terletak di Kecamatan Biatan, Kabupaten Berau. UPTD Puskesmas Lempake Biatan merupakan satu-satunya puskesmas yang menjadi harapan warga Biatan untuk mendapatkan penanganan darurat.

Plt UPTD Puskesmas Lempake Biatan, Slamet mengungkapkan, sebelumnya ada tiga dokter umum yang bertugas di Puskesmas Biatan. Namun ketiganya sudah tidak bertugas lagi karena berbagai alasan.

Baca juga:

Jembatan penghubung Kaltim – Kalsel ambruk, jalan antarprovinsi lumpuh total

“Saat ini ada tiga dokter umum yang lowong,” kata Slamet.

Dia menjelaskan, di antara tiga mantan dokter tersebut, ada satu tenaga kerja tidak tetap (PTT) atau dokter honorer yang kontraknya belum diperpanjang. Dokter veteran ini sudah dua tahun tidak bertugas.

Baca juga:

Di Kaltim dan IKN, gas elpiji 3 kg sudah langka lagi, harganya mencapai Rp 50 ribu

Dokter lain baru saja lulus tes CPNS dan bekerja di tempat lain. Sedangkan dokter terakhir mendapat penugasan khusus pada program Nusantara Sehat dan tidak bekerja lagi mulai 21 Januari 2024.

“Mau tidak mau, dengan berat hati kami menutup sementara layanan darurat dan rawat inap,” ujarnya.

Namun layanan kesehatan lain di pusat ini tetap beroperasi seperti biasa. Perawat ditempatkan pada ruang pelayanan umum untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

“Hanya ambulans dan rawat inap yang tutup, layanan lainnya masih tersedia,” ujarnya.

Puskesmas Slamet Biatan berharap mendapat tambahan tenaga medis yang berkualitas. Pihaknya mengetahui Kabupaten Berau telah membuka rekrutmen tenaga kesehatan seperti dokter umum dan perawat, namun belum ada kejelasan penugasannya.

“Saat ini, belum ada tenaga medis yang mumpuni di bidang perawatan medis darurat. Makanya kita perlu menambah tenaga kesehatan secepatnya, ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Lamlai Sarie mengakui adanya kekurangan dokter. Padahal, keputusan penghentian layanan ini merupakan tindak lanjut dari surat menteri yang diedarkan Sekretariat Daerah Kabupaten Berau.

“Kami sudah aktif mencari solusinya, tapi untuk saat ini perlu diterapkan,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Namun layanan kesehatan lain di pusat ini tetap beroperasi seperti biasa. Perawat ditempatkan pada ruang pelayanan umum untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.



Sumber