Rapat Dewan Permusyawaratan Corinthians yang akan melakukan pemungutan suara mengenai pemakzulan Presiden Augusto Melo ditunda Senin ini (20).
21 Januari
2025
– 00:16
(diperbarui pada 00:17)
Pertemuan Dewan Permusyawaratan Corinthians, yang akan melakukan pemungutan suara mengenai pemakzulan Presiden Augusto Melo, telah ditangguhkan.
Setelah lima setengah jam dan pemungutan suara awal mengenai diterimanya permintaan tersebut, anggota dewan klub memutuskan untuk mengakhiri pertemuan dan menundanya ke hari lain.
Akibatnya, Augusto Melo terus menjabat sebagai presiden Corinthians, tetapi berisiko dicopot karena dugaan pelanggaran perjanjian sponsorship dengan VaideBet, pelanggaran Undang-Undang Olahraga Umum, dan tidak menghormati anggaran dasar klub.
Beberapa jam sebelum pertemuan dimulai, pembela Augusto Melo mengajukan permintaan baru ke pengadilan untuk perintah penangguhan pertemuan, tetapi Hakim Erasmo Samuel Tozetto memutuskan bahwa seruan pemungutan suara akan mematuhi piagam Corinthians, dan terus menolak.
Seperti pada bulan Desember, fans terorganisir klub menyerbu markas klub untuk memberikan tekanan pada anggota dewan dalam pemungutan suara yang dibatalkan beberapa menit sebelum kick-off. Kelompok tersebut menentang pemakzulan dan karena itu mendukung Augusto Melo.
Penggemar terorganisir membawa lentera, poster yang menuduh penasihat dan mantan direktur sepak bola, Rubens Gómez, yang dikenal sebagai Rubão, dan spanduk yang menunjuk ke kelompok oposisi Renovação e Transparencia, yang mencakup mantan presiden Andrés Sánchez dan Duilio Monteiro Alves.
Di dalam Parque San Jorge, suasana para anggota dewan juga tegang. Di awal pertemuan, Ketua Dewan Penasehat Romeu Tuma Junior dan Presiden Corinthians Augusto Melo saling pukul, bahkan saling tuding hingga harus dikontrol oleh rekan-rekannya. .
Rapat ditunda selama 10 menit agar semua orang tenang dan memulihkan ketertiban. Menurut orang-orang yang terkait dengan kelompok politik Augusto Melo, kebingungan tersebut bermula karena Romeu Tuma Junior ingin “mempercepat” pemungutan suara tanpa menghormati ritual Dewan.
Saat rapat dimulai, Tuma membuka pemungutan suara atas diterimanya permintaan pemakzulan, semacam advance vote. Para penasihat dipanggil namanya dan memasukkan surat suaranya ke dalam kotak suara satu per satu.
Pada akhirnya, Augusto Melo kalah tipis dengan 126 foto berbanding 114. Ketika pertemuan kedua akan dimulai, Dewan memutuskan untuk membatalkan pertemuan karena menyadari bahwa keselamatan mereka yang hadir tidak dapat dijamin.