KPU mengakui aparat intelijen menggunakan joki di Jakarta

Jumat, 19 Juli 2024 – 20:17 WIB

Jakarta – Plt Ketua KPU Indonesia Mohammad Afifuddin membenarkan adanya petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlik) di Jakarta yang suka bercanda saat mencocokkan dan meneliti data pemilih (Koklit) Pilkada 2024.

Baca juga:

Jelang Pilkada, Bavaslu, Kejaksaan, dan Polri Diminta Tingkatkan Pengawasan

Afif menjelaskan, petugas Pantarlich tersebut menggunakan joki karena sedang menunggu orangtuanya yang sedang sakit.

“Iya saya tanya ke petugas, ada komentar, salah satunya ada yang menunggu ayah/ibunya sakit. Kalau begitu minta bantuan teman-teman,” kata Afif di Kantor KPU Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Juli 2024.

Baca juga:

3 Pimpinan KPU Daerah Mundur Jelang Pilkada 2024

Ilustrasi Komisi Pemilihan Umum Indonesia (GEC).

Di sisi lain, Afif mengaku tak menyetujui tindakan petugas Pantarlikh. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.

Baca juga:

KPU Bali meminta Disdukcapil menerbitkan akta kematian bagi pemilih yang meninggal

“Apakah ini masuk akal?” Itu tidak benar, tapi ada situasi yang perlu kami laporkan agar tidak terjadi lagi. Artinya, setelah terjadi kejadian kita melakukan mitigasi agar tidak terjadi lagi, ujarnya.

Sementara itu, KPU Provinsi DKI Jakarta membantah ada petugas Pantarlih yang menggunakan joki saat tampil Koklit. Bavaslu membuat klaim ini.

Terkait temuan Bawaslu yang menyatakan ada Pantarlih yang diduga melimpahkan tugasnya kepada orang lain, dapat dikatakan tidak benar, kata Kepala Dinas Penerangan dan Intelijen DKI Jakarta Fahmi Zikrilla.

Dijelaskannya, petugas Pantarlik di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, sedang bersama ibunya saat koklit dilakukan. Fahmi mengatakan, ibunya kebetulan bekerja sebagai ketua RT setempat. Ia pun membantah adanya candaan di beberapa wilayah lain di Jakarta.

“Pantarlikh Kebayoran Lama, sebagaimana tercantum dalam surat Bawaslu, berdasarkan pemeriksaan dan penjelasan kami, Pantarlikh didampingi ibunya yang juga Ketua RT di ujung Koklit. Begitulah yang terjadi di Kecamatan Tanjung Priok.” kata Fahmy.

Gambar pendaftaran calon di KPU DKI Jakarta

Gambar pendaftaran calon di KPU DKI Jakarta

“Joki Pantarlich di Kecamatan Senen juga tidak ada, hanya salah paham,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Bawaslu RI angkat bicara mengenai temuan jajarannya mengenai kemungkinan kehadiran Petugas Pemutakhiran Informasi Pemilih (Pantarlih) di Jakarta.

Anggota Bawaslu RI, Puadi memastikan pihaknya akan menindaklanjuti temuan Joki Pantarlich tersebut. Ia mengatakan akan segera berkoordinasi dengan KPU sebagai penyelenggara untuk mengatasi potensi permasalahan yang mungkin timbul akibat temuan tersebut.

Puadi mengatakan kepada wartawan, Rabu, 17 Juli: “Jangan sampai ada hak warga negara yang hilang (hilang). Kemarin saya sudah sampaikan, misalnya dia memenuhi syarat, jangan disimpulkan dia tidak memenuhi syarat. ” 2024.

Menurut Puadi, koordinasi ini harus dilakukan untuk menjamin hak setiap warga negara untuk berhak memilih pemimpin pada pemilukada serentak 2024.

Halaman selanjutnya

Terkait temuan Bawaslu yang menyatakan ada Pantarlih yang diduga melimpahkan tugasnya kepada orang lain, dapat dikatakan tidak benar, kata Kepala Dinas Penerangan dan Intelijen DKI Jakarta Fahmi Zikrilla.

Halaman selanjutnya



Sumber