Ridwon Kamil berjanji akan menambah empat kali lipat jumlah jalur di Jakarta jika menjadi gubernur

Kamis, 21 November 2024 – 19:42 WIB

Jakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 01 Ridwan Komil (RK) berjanji akan menambah jumlah jalur sebanyak empat kali lipat dalam lima tahun jika kelak memimpin Jakarta.

Baca juga:

Anies ‘Putra Abah’ jamin dukungan Pramono-Rano di Pilgub Jakarta

Hal ini diungkapkan Ridwan Kamil Mata Najwa – acara diskusi Pilkada Jakarta. Awalnya, Ridwan Kamil mengapresiasi Anies Baswedan selaku mantan Gubernur Jakarta yang menciptakan trotoar ramah pejalan kaki di beberapa ruas jalan.

“Saya patut memuji Pak Anies: Trotoar di bawah Pak Anies [Jalan] Sudirman dan Thamrin hebat. Namun wajah Jakarta bukan hanya Sudirman-Thamrin saja, tapi banyak desa yang kondisinya sangat buruk, kata RK dalam diskusi yang dikutip Kamis, 21 November 2024.

Baca juga:

Ini 3 pesan Anies kepada relawan pemenangan Pramono-Rano di Jakarta

Pengendara sepeda di jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman.

RK menjelaskan bahwa manusia harus menjadi hal terpenting di jalan. Oleh karena itu, dia berjanji akan menambah jumlah trotoar sebanyak empat kali lipat dibandingkan saat ini.

Baca juga:

Ridwan Kamil menjawab tantangan Jakarta: Komitmen dukung Persija Jakarta dengan mengenakan jersey dan meningkatkan perlengkapan

“Jelas sekali, manusia. “Jangan dikira mobilitas hanya kendaraan bermotor saja, tapi cakupannya lebih luas yaitu pergerakan manusia,” ujarnya.

“Kalau saya jadi gubernur, diberi waktu lima tahun, realistis kalau jumlah lajurnya ditambah empat kali lipat dari sekarang. Kita hargai orang, bukan kendaraan,” ujarnya.

Pejalan kaki selalu menjadi anak tiri di kampung halamannya. Menurut Koalisi Pejalan Kaki, panjang trotoar di Jakarta kurang dari sembilan persen panjang jalan di kota tersebut.

Jalan Sudirman adalah jalur pejalan kaki di Jakarta

Jalan Sudirman adalah jalur pejalan kaki di Jakarta

“Kalau saya gubernur pasti banyak jembatannya, salib zebratrotoar untuk dilalui orang. Jika infrastruktur tidak tersedia maka masyarakat tidak punya pilihan dan akhirnya membeli sepeda motor sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas. Sarana gerak yaitu gerak harus lengkap. Transportasi umum adalah wajib dan perhatian tambahan diberikan kepada pejalan kaki. “Ini memanusiakan Jakarta,” ujarnya.

Halaman berikutnya

“Kalau saya jadi gubernur, diberi waktu lima tahun, realistis kalau jumlah lajurnya ditambah empat kali lipat dari sekarang. Kita hargai orang, bukan kendaraan,” ujarnya.

Hasil Survei Terbaik, Hakim Bahagia: Ini Anugerah dari Allah



Sumber