Laba BCA Capai Rp 54,8 Triliun Sepanjang 2024, Naik 12,7%

Kamis, 23 Januari 2025 – 17:02 WIB

Jakarta – PT. Bank Sentral Asia TBK (BBCA) melaporkan laba bersih sebesar Rp 54,8 triliun selama tahun 2024, atau meningkat secara year-on-year sebesar 12,7% (dari tahun ke tahun/busur). Sementara itu, total volume pinjaman mencapai Rp922 triliun atau meningkat 13,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga:

Perusahaan yang mendapat pinjaman dari Bank Pelat Merah sebaiknya merelakan DHE, Prabowo: Saya kira itu adil

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan volume pinjaman BCA konsisten dengan menjaga kualitas pendanaan perseroan. Dalam hal ini, rasionya Kredit berisiko (LAR) akan menjadi 5,3 persen pada tahun 2024 dibandingkan 6,9 persen pada tahun 2023.

BCA dan anak usaha menutup tahun 2024 dengan total pertumbuhan kredit sebesar 13,8 persen per tahun menjadi Rp922 triliun, kata Jahja dalam konferensi pers, Kamis, 23 Januari 2025.

Baca juga:

Sepanjang tahun 2024, laba bersih BNI mencapai Rp 21,5 triliun

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Menara MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Jahja mengatakan penyaluran pembiayaan hingga Desember 2024 ditopang oleh kredit korporasi yang tumbuh 15,7 persen menjadi Rp 426,8 triliun yang didorong oleh berbagai sektor. Tercatat, pinjaman komersial meningkat 8,9% year-on-year menjadi Rp 137,9 triliun, sedangkan pinjaman usaha kecil dan menengah meningkat 14,8% menjadi Rp 123,8 triliun.

Baca juga:

Mulai 1 Maret 2025, eksportir harus menyelesaikan DHE 100 persen di Indonesia

Total portofolio kredit konsumer tumbuh 12,4% year-on-year atau Rp 223,7 triliun ditopang oleh KKB yang meningkat 14,8% year-on-year menjadi 65 menjadi Rp ,3 triliun dan KPR meningkat 11,2 persen menjadi Rp 135,5 triliun . Kemudian Besar Pinjaman konsumen lainnya (kebanyakan kartu kredit) meningkat sebesar 12,8 persen tahun ke tahun menjadi Rp 22,9 triliun.

Jahja melanjutkan, pendapatan bunga bersih (pendapatan bunga bersih/NII) pada tahun 2024, BCA tumbuh 9,5% menjadi Rp 82,3 triliun. Pendapatan non-bunga meningkat 10,2% year-on-year menjadi Rp 25,2 triliun sehingga menghasilkan total pendapatan operasional sebesar Rp 107,4 triliun atau 9,7% year-on-year.

Sedangkan biaya pencadangan BCA tercatat sebesar Rp2 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA tetap sebesar 1,8 persen pada tahun 2024. Laba bersih BCA dan anak usaha meningkat 12,7 persen menjadi 54 sebesar Rp,8 triliun, katanya.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa.

LPS mempertahankan suku bunga penjaminan sebesar 4,25 persen

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan mempertahankan suku bunga penjaminan (TBP) sebesar 4,25 persen.

img_title

VIVA.co.id

23 Januari 2025



Sumber