Mumbai, 23 Januari: Beberapa hari setelah aktor Bollywood Saif Ali Khan ditikam hingga tewas dan terluka parah di kediamannya, polisi Mumbai diyakini telah ‘mengumpulkan’ bukti tentang identitas dan kewarganegaraan penyerang. Pada hari Jumat, tim polisi yang menyelidiki kasus ini mendapatkan dokumen penting yang membuktikan identitas tersangka asal Bangladesh, Muhammad Shahzad.
Kartu identitas Bangladesh dan SIM yang digunakan oleh Cabang Kejahatan Mumbai menunjukkan namanya sebagai Muhammad Shariful Islam Shahzad. Nama ayahnya adalah Muhammad Ruhul Amin dan dia adalah warga negara Bangladesh berusia 30 tahun, kata dokumen itu. Penyerang rupanya menyelinap ke rumah aktor Bollywood tersebut dengan maksud untuk merampoknya, namun ternyata terjadi perselingkuhan berdarah ketika ia berhadapan dengan aktor tersebut. Kasus penikaman Saif Ali Khan: Apakah dia menyerang Real atau bertindak, Menteri Kabinet Maharashtra Nitesh Rane membuat pernyataan mengejutkan.
Sebelumnya dalam konferensi pers, polisi Mumbai mengatakan bahwa dia adalah warga negara Bangladesh dan telah mengganti namanya setelah memasuki India secara ilegal. Dia tinggal bersama Vijay Das, yang datang ke Mumbai sekitar enam bulan lalu dan telah berubah. Pada 16 Januari, seorang tersangka pencuri menyerang aktor Saif Ali Khan dengan pisau. Pada 19 Januari, dia ditangkap dini hari di Thane. Sejauh ini, polisi telah memeriksa lebih dari 50 orang dalam kasus tersebut. Sekitar 35 tim telah dibentuk untuk menangkap tersangka. Penikaman Saif Ali Khan: Pemimpin Kongres Nana Patole telah meminta polisi untuk mengklarifikasi apakah terdakwa yang ditampilkan di CCTV dan ditangkap adalah sama atau berbeda (Tonton Video).
Saif Ali Khan diserang di apartemennya di lantai 12 di pinggiran kota Bandra kelas atas selama percobaan perampokan. Dia ditusuk beberapa kali dan menjalani dua operasi di Rumah Sakit Lilavati. Penyerang telah mengatakan kepada polisi bahwa dia menikam aktor tersebut beberapa kali dari belakang untuk menyingkirkannya. Pada hari Kamis, ayah Mohd Shehzad juga berbicara tentang perilaku gila putranya dan mengatakan dia meninggalkan Bangladesh pada bulan April tahun ini untuk mencari pekerjaan yang lebih baik karena dia merasa masa depan desanya suram.
(Cerita di atas pertama kali muncul di Terkini pada 23 Jan 2025, 20:28 IST. Untuk berita dan pembaruan lebih lanjut tentang politik, dunia, olahraga, hiburan, dan gaya hidup, kunjungi situs web kami terkini.com).