Membahas isu-isu strategis pemilu, Kemendagri menawarkan pembahasan para pakar

Jumat, 20 Januari – 2025 – 08:42 Wabr

Jakarta, Viva – Peningkatan kualitas pemilu sedang dilaksanakan oleh Kementerian Perumahan Rakyat. Oleh karena itu, melalui Strategi Kebijakan Internal, Kementerian Dalam Negeri (Bkdn) Diskusi Kelompok Wajah atau FGD dengan para ahli yang terlibat aktif dalam isu Pemilu.

Baca juga:

Meluncurkan PermenAGRI 2024 No. 2424, solusi pengembangan kota yang terintegrasi dan berkelanjutan

Wakil Menteri Dalam Negeri, dengan topik “Isu-isu strategis dalam sistem pemilu di Indonesia” dengan topik “Isu-isu strategis dalam sistem pemilu di Indonesia” dengan topik “Isu-isu strategis dalam sistem pemilu di Indonesia” dengan topik “Isu-isu strategis dalam sistem pemilu di Indonesia” dengan topik “Strategis isu-isu dalam sistem pemilu di Indonesia” dengan topik “Isu-isu strategis dalam sistem pemilu di Indonesia” permasalahan strategis”. Kamis lalu.

Womenggri Bima Arya, ini merupakan langkah awal topik partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas pemilu di Indonesia. Dia berkata: “Ini adalah seri awal atau untuk membuang; untuk memulai untuk selanjutnya, kawasan ini dikuasai melalui keterlibatan.

Baca juga:

Wamendingri mengatakan, kepala daerah terpilih terbagi dalam 3 gelombang

“Saya kira kali ini harus berjalan efektif karena kita juga akan mengadakan serangkaian FGD karena sebenarnya kita bukan pertemuan pertama,” kata Bima.

Beberapa isu strategis menjadi sorotan Wamen Bema. Revisi Pemilu dan UU Taqli. Apakah yang terakhir ini berada di bawah payung Omnibus Act atau kedua UU tersebut.

Baca juga:

Wamenggri menyerukan pengunduran diri kepala daerah terpilih lebih dari 7 hari

Berikutnya Batas presiden Serta konsekuensi dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan semua partai politik mengajukan calon presiden.

Selain itu juga terdapat manfaat dan dampak langsung dalam penyelenggaraan pemilu melalui DPRD. Terutama tingginya biaya politik pemilu dan dampak partisipasi politik masyarakat.

“Kita harus fokus pada isu-isu utama, tapi kalau ada lebih, silakan,” ujarnya.

Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Hunungoyun mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya FGD ini. Lembaga ini memiliki posisi optimis untuk mengatasi berbagai permasalahan utama yang mempengaruhi kualitas demokrasi di Indonesia.

Selain itu, harapan mampu mengkaji model demokrasi dan sistem sistem yang ideal sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia dan permasalahan global. Hasil diskusi ini kemudian menjadi rekomendasi perbaikan sistem pemilu di Indonesia.

“Salah satu tujuan kegiatan ini adalah mengkaji aset budaya model demokrasi dan sistem pemilu, bentuk ideal model demokrasi dan sistem pemilu sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia dan globalisasi,” jelas Yusharto.

Dokter Spesialis yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri Spesialis yang diberikan oleh Pusat Konsultasi Ilmu Pengetahuan Islam dan Sosial (PPIM) BKDN Halo Mujani. Direktur Eksekutif Persatuan Pemilu dan Demokrasi (Peruludem) Khoirunnisa Nur Agravnativa; Pemilih (J.PPR) Rakyat (J.PPR) Randy NS Koordinator Nasional Jaringan Pemilih Umboh; Juga Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Phillips J. Vermonta.

Lalu ada tokoh politik pendiri Indonesia, Burhanuddin Muhradi; Paulus Julius Yuntarto Vijaya, Direktur Eksekutif Piagam; Peneliti CSIS Arya Ferandez; Ui Anggragi di Fakultas Hukum; Yayasan Asia Mochamad Mustafa; Guru Universitas Katolik Parahyaniban Bonggas Chandra; dan akademisi Universitas Nasional Australia Marcus Mixerner.

Halaman berikutnya

“Kita harus fokus pada isu-isu utama, tapi kalau ada lebih, silakan,” ujarnya.



Sumber