Cak Imin mengajak masyarakat mengenang jasa GUS DUR tahun 2025 saat perayaan Imlek

20 Januari 2025 – 18:37 Wabr

Jakarta, Viva – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar kampanye Imlek 2025 di Kota Mawsum, Kota Barat, Abdul Muhaiinin Iskandar Alias.

Baca juga:

5 fakta menarik tentang Tahun Baru Imlek

Acara ini mempertemukan masyarakat Tionghoa untuk merayakan Tahun Baru Imlek pada hari Jumat, Juli 2025.

Terkait hal tersebut, Cak Imin memberikan pesan khusus tentang harapannya terhadap pembangunan Indonesia. Ia berharap Tahun Baru Ular Kayu dapat membawa banyak peluang positif dan peluang positif yang tidak disangka-sangka dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang merata, inklusif, dan berkeadilan khususnya bagi masyarakat Indonesia.

Baca juga:

30 ucapan selamat tahun baru imlek penuh harapan dan makna

“Tahun Ular Kayu ini penuh dengan banyak peluang, tentunya kemajuan Indonesia khususnya bagi para pendukung sederajat adalah sebuah kejutan besar bagi pertumbuhan ekonomi,” Adil bagi masyarakat Indonesia yaitu kejutan ekonomi yang besar bagi sish, “Sama dengan orang Indonesia pidatonya.

Itu saja

Ketua PKB adalah Muhaiin Iskandar Alias ​​​​Cak Imin.

Baca juga:

7 Tips Feng Shui Mengelola Rumah di Tahun Baru Imlek, Akan Membawa Banyak Keberuntungan!

Tak lupa, Cak Imin juga mengusulkan untuk memperingati jasa besar H. Abdurrahman Wahi (Gus Dur), Presiden RI ke-4 yang berperan penting pada tanggal 14 tahun 1967. Perayaan Imlek adalah dilarang.

Menurut Cak Imin, Gus Dur meletakkan dasar pemahaman keberagaman dan kesetaraan di Indonesia.

“Dalam setiap peringatan Imlek ini, kita akan terus mengenang X Abdurrahman Wahid, landasan keberagaman, yang mewujudkan persatuan dan kesetaraan, serta mewujudkan keberagaman dan kesetaraan,” jelas Cak Imin.

“Gus Dur mengganti Pedoman Presiden tahun 2000 dengan tanggal 11 tahun 1967, kekuasaan presiden yang keenam. Pada tanggal 6 November 2000, adat istiadat Tiongkok bisa bebas dan mandiri,” imbuhnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keberagaman dan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, tidak hanya bagi sebagian besar masyarakat Tionghoa, namun juga di Indonesia.

Halaman berikutnya

“Dalam setiap peringatan Imlek ini, kita akan terus mengenang X Abdurrahman Wahid, landasan keberagaman, yang mewujudkan persatuan dan kesetaraan, serta mewujudkan keberagaman dan kesetaraan,” jelas Cak Imin.

Halaman berikutnya



Sumber