Ibunda Ghufran meminta maaf atas video ceramahnya yang viral dianggap kontroversial

Sabtu, 20 Juli 2024 – 00:00 WIB

VIVA – Abuya Mama Ghufron, tokoh agama di Malang, Jawa Timur, meminta maaf secara terbuka atas video ceramahnya yang viral dan dianggap kontroversial.

Baca juga:

Petugas Damkar Virus Depok ‘Room Trip’ Banyak Peralatan Rusak, Rem Mobil Pemadam Kebakaran Gagal

Video ini viral di media sosial dan memperlihatkan Abuya Mama Ghufran berbicara dengan malaikat, berbicara dengan semut dan Syria serta menjadi penjaga neraka.

Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui kanal YouTube Pondok Pesantren UNIQ Nusantara Pancasila (Ponpes), tempat Abuya Mama Ghufran mengajar. Dalam video berdurasi 2 menit 19 detik tersebut, Abuya Mama Ghufron didampingi tiga orang memberikan pernyataan resmi kepada publik.

Baca juga:

2 pria adu mulut di Jakarta Selatan hingga berujung kematian

“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Pondok Pesantren Uniq Nusantara Pancasila atas viralnya frame video Pondok Pesantren Uniq Nusantara Pancasila dari Sabang sampai Merauke,” kata Abuya Mama Ghufron atau bernama asli Muhammad Abdul Ghufron Al Bantani dikutip Jumat, Juli. 19 Agustus 2024.

Baca juga:

Rebecca Klopper meminta maaf kepada Pansos setelah menuduh Dali Wassink merekam kecelakaan tersebut

Pengurus Pondok Pesantren Uniq Nusantara Pancasila, Ubad Aminullah mengatakan, permintaan maafnya disampaikan atas nama Abuya Mama Ghufran karena ceramahnya yang disebut kontroversial.

“Muhammad Abdul Ghufran atas nama Pondok Pesantren Pancasila UNIQ Nusantara menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, atas banyaknya video yang beredar di media sosial,” kata Ubad Aminullo.

Lebih lanjut Ubad Aminullah menegaskan, pendidikan yang diberikan di pesantren tersebut dilandasi oleh pemikiran Ahlusuna Waljamaa maturidiya dan kecintaan terhadap Pancasila dan NKRI.

“Yang jelas Pondok Pesantren Pancasila Uniq Nusantara mengajarkan Pancasila dengan ajaran Ahlussunah waljamaah maturidiyah dan mencintai Pancasila, NKRI patut diperjuangkan,” ujarnya.

“Santri dan masyarakat diimbau untuk rajin mempelajari agama dan mempunyai jiwa keagamaan dan nasionalisme. Demi menjaga kejayaan kitab kuning dan juga menjaga nilai-nilai Pancasila, serta keselarasan nilai-nilai persatuan dan kesatuan,” ujarnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan akan memantau dan mengkaji ceramah Abuya Mama Ghufran terkait video viral tersebut.

Halaman selanjutnya

Lebih lanjut Ubad Aminullah menegaskan, pendidikan yang diberikan di pesantren tersebut dilandasi oleh pemikiran Ahlusuna Waljamaa maturidiya dan kecintaan terhadap Pancasila dan NKRI.



Sumber