Ketika serangan brutal Israel terus berlanjut, Tiongkok meminta warganya segera meninggalkan Lebanon

Jumat, 27 September 2024 – 06:40 WIB

Beijing, VIVA – Pemerintah Tiongkok meminta warganya segera meninggalkan Lebanon melalui penerbangan komersial. Himbauan otoritas Tiongkok tersebut karena serangan biadab Israel terhadap Lebanon.

Baca juga:

Ketua Komisi I RHDP mendukung rencana evakuasi segera WNI di Lebanon.

“Kami mendesak mereka yang sudah berada di Lebanon untuk mengikuti perkembangan situasi dan kembali ke Tiongkok atau kembali secepatnya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian pada konferensi pers di Beijing, Tiongkok, Kamis. “

Tentara Israel (IDF) melancarkan serangan udara ke Lebanon pada Senin 23 September 2024 dengan dalih menyasar kelompok Hizbullah. Menurut laporan otoritas kesehatan Lebanon, 610 orang tewas akibat serangan barbar Zionis.

Baca juga:

Mabes: Pasukan TNI di Lebanon siap membantu mengevakuasi WNI ke Indonesia

Lebih dari 2.000 orang lainnya terluka dalam serangan militer tersebut. “Bagi mereka yang perlu tinggal di Lebanon, harap waspada,” kata Lin Jiang.

VIVA Militer: Serangan rudal oleh milisi Hizbullah Lebanon

Baca juga:

Yunani telah menegaskan dukungannya terhadap solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina

Lin Jiang menambahkan bahwa warga negara Tiongkok yang ingin tinggal di Lebanon harus menyediakan perbekalan jika terjadi keadaan darurat.

“Bersiap menghadapi keadaan darurat, persiapkan perbekalan yang cukup dan hindari bepergian ke daerah berbahaya di Lebanon selatan,” kata Lin Jiang.

Menurut Lin Jian, Pusat Bantuan dan Perlindungan Konsuler Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan Kedutaan Besar Tiongkok di Lebanon telah mengaktifkan mekanisme tanggap darurat. Hal ini dilakukan dengan membuat rencana yang tepat dan mengeluarkan beberapa peringatan keamanan.

“Kami sekali lagi menyarankan warga Tiongkok untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon dalam waktu dekat,” kata Lin Jiang.

Selain itu, disarankan jika warga negara Tiongkok di Lebanon mengalami keadaan darurat, mereka harus segera menghubungi Kedutaan Besar untuk meminta bantuan.

“Kami akan melakukan segala upaya untuk membantu warga Tiongkok yang perlu pindah ke tempat yang aman atau memiliki kebutuhan lain,” kata Lin Jiang.

Sekadar informasi, konflik Israel dan Lebanon terjadi pasca invasi Zionis ke Palestina pasca peristiwa 7 Oktober 2023. Ketegangan juga meluas hingga ke perbatasan Israel-Lebanon, termasuk Garis Biru (garis demarkasi yang memisahkan wilayah Israel dan Lebanon). ).

Kelompok “Hizbullah Lebanon” dan Israel berpartisipasi dalam baku tembak. Konflik tersebut bermula dari serangan Israel di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 41.500 orang.

Israel telah diperingatkan untuk tidak menyerang Lebanon. Sebab hal ini akan menambah kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza di wilayah tersebut. (Semut)

Halaman berikutnya

“Kami sekali lagi menyarankan warga Tiongkok untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon dalam waktu dekat,” kata Lin Jiang.

Halaman berikutnya



Sumber